Mediassurya.com,Lewoleb_ Belum direalisasikannya bantuan langsung tunai (BLT) dana desa membuat Bupati Lembata, Eliazar Yentji Sunur, ST geram pasalnya, dari 144 desa dan 7 kelurahan di Lembata, baru 16 desa yang telah merealisasikan bantuan langsung tunai (BLT) dana desa tahap satu .
Baca juga ;Bupati Lembata, “Kita Daerah Tertinggal, Bukan Gagal”.
-. Inilah Kriteria Penerima BLT Dana Desa.
Bupati menegaskan ini pembayaran tahap pertama, dan sekarang kita akan memasuki tahap ke dua jadi, bila dalam Minggu ini tidak di realisasi maka para kepala desa yang tidak mampu akan saya copot dan menon aktifkan.
Pernyataan bernada ancaman tersebut disampaikan kepada awak media dalam acara konferensi pers usai rapat evaluasi kinerja tim gugus tugas percepatan penanganan covid 19 Lembata di Aula Kuma Resort, Senin(11/5/2020).
“ uangnya itu kan sudah ada di desa. Kecuali kita masih tunggu uangnya dari pusat. Sampe hari ini belum sampai duapuluh desa yang bayar. Kalau tunda terus, saya akan nonaktifkan kepala desa yang bersangkutan. Diskusi dan rapat-rapat cukup sudah. Langsung kerja. Segera bayar,” tandas Bupati Sunur.
Kondisi keterlambatan ini disebabkan oleh keterlambatan para kepala desa dalam memfinalisasi data para calon penerima bantuan BLT-DD. Bupati Sunur pada kesempatan ini meminta tim inspektorat daerah agar segera turun tangan melakukan audit bagi desa yang telah merealisasikan BLT-DD.
“Kalau bisa tim inspektorat turun untuk audit. Jadi berbarengan. Yang lain realisasi, yang lain sedang diaudit. Jangan tunggu ada temuan atau tunggu semuanya selesai. Supaya cepat dilaporkan,” tegas Bupati Sunur.
Ia menjelaskan, BLT-DD merupakan dana bantuan pemerintah pusat bagi masyarakat Indonesia yang terdampak langsung pandemi covid 19. Setiap kepala keluarga akan menerima sebesar Rp 600 ribu per bulan selama tiga bulan.
Desa harusnya sudah tahu siapa penerima karena, masyarakat itu ada di desa. Kalau diskusi terus kapan realisasi? Saya minta agar segera reakisasi BLT dana desa dalam Minggu ini, tegas Sunur.sm