Hadapi Ujian Senin Besok, Lahan SMK Buyasuri Yang Belum Dibayar Di Palang Pemilik Tanah.

Mediasurya.com,Buyasuri_ Polimik terkait lahan tempat berdirinya SMK Buyasuri di desa Atulaleng kecamatan Buyasuri belum juga menemui titik terang, sejak Jumad 3/12/2021 dan Sabtu 4/12/2021, Muhamad Ali Algazali anak sulung Mahmud Rempe memasang tanda untuk melarang setiap orang tidak beraktifitas di lahan tersebut. Baca juga ; ATR BPN Lembata Sosialisasi Pencegahan Sengketa, Konflik dan Perkara Pertanahan.
Fransiskus Reme.SE Kepala SMK Buyasuri kepada media ini (4/12/2021) malam membenarkan ada tindakan dari anak sulung Muhamad Rempe yang memalang lahan dimana berdirinya SMK Buyasuri.
“Saya sudah ketemu pihak yang palang sekolah ini, dan saya minta agar kalau boleh sekolah tidak di palang karena kami harus lakukan proses KBM, apalagi hari Senin besok (6/12/2021) anak-anak peserta didik akan ujian” ujan guru jois sapaan sang kepsek.
Sebelum melakukan Pemblokiran lahan ini Algazali putra sulung Pak Mahmud Rempe memang sampaikan ke saya sebagai kepsek bahwa pihak keluarga akan palang, tapi saya minta kalau boleh Jangan palang sekolah karena anak-anak harus belajar dan ujian.
Dan pemblokiran dilakukan di lahan sekolah dari jalan masuk, sehingga semua kendaraan yang hendak ke sekolah diparkir diluar halaman sekolah, dan kami diberi kesempatan untuk KBM, terang kepsek.
Diakui kepsek bahwa lahan tempat dibangunnya sekolah tersebut belum dibayar.
“Beberapa waktu lalu kita mau bayar, uang 175 juta sudah disiapkan termasuk semua berita acara akan tetapi gagal terlaksana karena ada beberapa pihak lain yang juga mengklaim bahwa lahan tersebut milik mereka. Karena itulah hingga saat ini belum dilakukan pembayaran jelas Fransiskus Reme.
Menurut sang kepsek pihaknya sudah sampaikan ke pejabat kades Atulaleng dan camat maupun Polsek Buyasuri untuk bersama saling berkoordinasi agar bisa dicarikan solusi terbaik penyelesaian persoalan lahan tempat berdirinya SMK Buyasuri. Saya juga minta kepada semua murid untuk kita tetap tenang dan tidak terlibat urusan ini karena ini bukan persoalan kita.

“tugas kalian adalah belajar,jangan terlibat dalam urusan lahan ini. Dan ingat jangan foto atau posting apapun di FB terkait persoalan ini karena ada pihak lain yang akan membantu kita menyelesaikan persoalan yang kita hadapi” terang kepsek saat memberikan peneguhan kepada para siswa.

Emanuel salah satu orang tua wali murid yang anaknya menimba ilmu pada SMK Buyasuri meminta penuh harap agar pemerintah melalui dinas pko untuk bisa segera mencari solusi penyelesaian persoalan ini agar peserta didik bisa belajar dengan nyaman.

Penjabat kepala desa Atulaleng Marselinus Rahaq beberapa kali dihubungi media ini melalui sambungan seluler namun hingga berita ini diturunkan belum berhasil di konfirmasi.

Demikian pun Muhamad Al Gazali belum berhasil dikonfirmasi terkait langkah Pemalangan yang dilakukan pada lingkungan smk Buyasuri tersebut.