Kam. Apr 18th, 2024

PUISI——SERENADA HATI

By media surya.com Feb 24, 2022

SERENADA HATI

Langit indah, dan akan tetap tersepuh pesonamu
Meski ada legam awan yang luruh dalam hujan.
Ada isyarat kehilangan,
yang entah dengan apa kita menyebutnya.
Peluhmu telah jatuh
di pintu-pintu kami,
mengakar dalam kenangan,
kemudian tumbuh memenuhi katup jemari-jemari syukur kami.

Inikah vegetasi akhir pada haribaan Swasthika kita?
Kita memadukan nadi dan menyelami debar yang dikandungnya
Kita melihat meja-meja yang pernah dan sedang disinggahi ratusan remaja,
agar kelak mereka kuat berdiri.
Kita menikmati kursi-kursi yang mereka tidurkan bersama mimpi-mimpi,
jika nanti mereka bangunkan kembali selayak singgasana.
Tak ‘kan pernah memucat harga sebuah cerita
Gelas-gelas terus terisi air mata cinta dan ketulusan.
Gelas-gelas yang menyatukan asa,
membesarkan jiwa,
beribu makna.

Mari dentingkan lagi kisah dan menderaikan tawa,
walau riuhnya sejenak lagi luruh.
Engkau memahami luka dan menyimpannya,
Begitu banyak merejam, dalam sapa yang menimbun duka.
Namun, kami hanya ingin terjaga mendengar detak jantungmu
sambil terus mengemas dan menggumamkan doa,
karena waktu terus mengalirkan nama dan jasamu.
Semoga engkau setia mengolah garapan baru,
berlari menembus hujan, menemukan jiwa para perindu
sepanjang pilar-pilar cahaya,
hingga abdimu memuncak bersama matahari timur.

Inilah serenada hati yang boleh kau peluk dan kau diami,
Saat malam tiba-tiba hadir di matamu,
Dan menyuguhkan lagi ingatan tentang Swasthika kita,….. rahim yang melahirkan dan membesarkan namamu,
ibu yang ‘kan setia menjaga langkahmu.
Pada ribaannya, akan selalu terbuka jalan menuju rindu,
selalu hadir sebab rindu untuk kembali.

Inilah serenada hati yang menghantarmu pergi,
dan menanti sapa-mu agar ia terus hidup sejauh mana didamba.
———guty, PGRI Swasthika, 22/02/2022.

By media surya.com

Ungkap Realita Sosial

Related Post

11 thoughts on “PUISI——SERENADA HATI”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *