BPBD Lembata Gelar Pelatihan Siaga Bencana

Mediasurya.com,Lewoleba, Lembata || Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) kabupaten Lembata mengelar kegiatan bertajuk kesiapsiagaan bencana yang disasarkan pada keluarga-keluarga di kelurahan dalam kecamatan Nubatukan.

baca juga ; Komisi II DPRD Lembata Ragukan Kontraktor Pemenang Tender Ruas Jalan Wowon-Bean-Tobotani Kecamatan Buyasuri Lembata

Jaksa Sita Alat Bukti Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Kapal Phinisi Aku Lembata. Jika Tidak Ada Halangan Secepatnya Ditetapkan Tersangka

Sekretaris bpbd Lembata Yohanes Wadu kepada media ini mengatakan, kegiatan ini dilakukan sesuai Pencanangan hari kesiapsiagaan bencana secara nasional karenanya dikabupaten Lembata, kami sambut dengan memberikan edukasi sosialisasi dan pelatihan kesiapsiagaan bencana.

Kami kegiatan sejak tanggal 21/4/2022 kemarin di kelurahan Lewoleba timur dengan 54 kepala keluarga yang mana BPBD sebagai fasilitator utama. Ditanggal 22/4/2022, Hari ini kami kegiatan internal dengan prb selain itu juga masih di kelurahan Lewoleba timur RT 08 kami lakukan kegiatan siaga bencana dengan 42 orang. Dengan instruktur dari BPBD dan dilakukan selama satu Minggu kedepan.

sasaran kita pada keluarga-keluarga di kelurahan. soal banyaknya keluhan yang sampai ke kami itu akan kami, kamonuikasikan dengan pimpinan dan memang kita di BPBD memiliki kekurangan soal finansial . seperti yang disampaikan NGO dalam diskusi hari ini, minimal relawan kita punya keahlian bersertifikat. Kita harap 2023 ada peningkatan mungkin tidak semua tapi adalah perubahan ujar Hans wadu

Kegiatan mitigasi yang berperan sangat besar adalah oranganisasi-organisasi soasial sementara peran kami BPBD msih sangat masih sangat terbatas urai Wadu.

Baca juga ; Jaksa Bakal Tetapkan Tersangka Dugaan Korupsi Pengadaan Kapal Phinisi Aku Lembata?

Kejaksaan Negeri Lembata Maksimalkan Pelaksanaan Penerangan Hukum. Kejari Instruksikan Pemdes Gunakan Dana Desa Sesuai Aturan.

Keterbatasan biaya menjadi salah satu kendala karenanya, kita minta BPBD kerja lintas sektor agar bisa lebih dari ngo atau organisasi kemasyarakatan.

Memang Kita di Lembata belum miliki peta tata ruang wilayah sebagai pedoman dalam pembangunan. Misalkan apakah seseorang bisa bangun pemukiman di suatu wilayah atau tidak?
Pengelaman kami di desa ketika erupsi kemarin pendataan harus ada dan koordinator ditentukan sehingga bisa lebih muda saat dilakukan evakuasi. Memanag ini kerja agak panjang namun kita harus memulai.

Dalam diskusi bersama NGO dan organisasi kemasyarakatan tersebut disampaikan bahwa relawan bekerja karena ketrpangilan kemanusiaan.

BPBD juga diharapkan bisa bekerjasama dengan Pramuka lewat sekolah-sekolah agar kerja

Untuk diketahui Lembata belum memiliki peta tata ruang namun ada dua dokumen yang boleh dijadikan rujukan dalam pemahaman bencana yakni, peta kerawanan dan peta resiko. Dan Perda kebencanaan harus direvisi karena belum mengakomir banyak hal di Lembata.