Mediasurya.com,Lembata || Banyaknya keluhan warga terkait pekerjaan infrastruktur jalan memanfaatkan anggaran pemulihan ekonomi Nasional (PEN) yang, merupakan pinjaman Pemda Lembata dan harus dicicil selama 8 tahun terus digenjot dan diawasi karena, publik Lembata berharap output yang dihasilkan adalah produk yang berkualitas dan dapat dimafaatkan dalam waktu yang lama.
Baca juga ; Celah Korupsi Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Masyarakat Diminta Bantu Awasi
Komisi 2 DPRD Lembata, bersama ketua DPRD melakukan pantauan proyek di samping NSC dan puskesmas Lewoleba yang menurut laporan dari rakyat pekerjaan tidak sesuai perencanaan.
Proyek dikerjakan oleh CV. Mustika Budi yang berdomisili di waiwerang ini, Berdasarkan temuan awal komisi 2, bahwa agregat A dan B pada proyek ini, sangat diragukan kesesuaian sebagaimana perencanaan karena, menggunakan agregat A tanpa batu pecah.
Petrus Bala Wukak ketua komisi II DPRD Lembata menjelaskan, Dari hasil koordinasi dengan PPK dan pengawas bahwa mereka membenarkan adanya ketidaksesuaian namun, yang menjadi lucu, seolah-olah PPK dan Pengawas seakan tak berdaya dihadapan kontraktor.
“Saya heran sekali karena, PPK dan Pengawas seakan tidak berdaya dihadapan kontraktor, dan membiarkan kontraktor terus bekerja padahal ada yang tidak beres. Ada apa ini? Tanya Bala Wukak. 
Masih menurut sekretaris Golkar Lembata ini bahwa, pihaknya turun ke quari kontraktor dan menemukan tidak ada aktivitas pengilingan batu disana, ada satu eksa yang parkir tanpa aktivitas karena itu kami sudah agendakan agar Hari Kamis akan rapat kerja komisi 2 dengan kadis PU, ULP, pengawas dan PPK untuk mencek apakah pekerjaan itu dikerjakan sesuai dengan kontrak atau tidak.
Masyarakat berharap pihak berwajib segera memeriksa tim ulp yang memenangkan kontraktor yang tidak memiliki alat maupun material untuk melakukan pekerjaan.***