Mediasurya.com, Lewoleba_, Prokompim Setda Lembata – Pelabuhan laut Lewoleba, di Kabupaten Lembata saat ini dalam proses pengerjaan fisik oleh Kontraktor Pelaksana PT Sumber Bangun Sentosa dan telah memasuki tahap pemancangan tiang di bagian barat dermaga satu Lewoleba.
Baca juga ; Lembata Belum Miliki Inovasi Mumpuni Maxsimalkan Potensi Daerah, Diperparah IPM Dititik Nol
Pemancangan Tiang Tandai Pengembangan Pelabuhan Laut Lewoleba Mulai Dikerjakan
Penjabat Bupati Lembata, Drs. Marsianus Jawa, M.Si diundang dan hadir saat pemancangan tiang perdana dilakukan di pelabuhan laut Lewoleba, Rabu (12/4) sore. Ia ditemani oleh Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan Laut (UPPL) Kelas III Lewoleba, Capt. Desmon S. Menno, M.M., M.Mar dan Ketua DPRD Petrus Gero bersama Wakil Ketua dan anggota DPRD lainnya, serta unsur Forkopimda dan para Kepala OPD serta Aparat Keamanan.
Melihat jejak sejarah panjang pelabuhan laut Lewoleba, dilihat dari sisi usianya, sejak pertama dibangun tahun 1983 sampai dengan 2023 saat ini, sudah menginjak usia 40 tahun. Usia yang boleh dikatakan matang, menuju ke tua. Pelabuhan ini pernah mengalami perbaikan di tahun 2003 dan di tahun 2023 ini kembali mengalami perbaikan. Jadi dapat dikatakan bahwa ada siklus berulang yang terjadi dalam proses pengerjaan pembangunan pelabuhan laut Lewoleba. Setiap periode 20 tahun pelabuhan laut Lewoleba baru bisa diperbaiki.
Namun demikian, walaupun pernah mengalami perbaikan di tahun 2003, kondisi pelabuhan laut Lewoleba saat ini, dari sisi keamanan sudah tidak layak untuk menampung mobilitas kapal-kapal Pelni dengan ukuran jumbo seperti Umsini atau kapal besar lainnya. Apalagi pembangunan saat itu tidak mencakup seluruh area pelabuhan Lewoleba, seperti terlihat pada ujung sisi lain dari dermaga barat yakni pelabuhan rakyat (Pelra) yang kondisinya sangat memprihatinkan.
Masyarakat Lembata menaruh harapan besar dengan adanya perluasan area pelabuhan Lewoleba menjadi 300 meter ini, sehingga aktivitas bongkar muat dari dan ke kapal berjalan lebih baik. Mereka juga berharap tidak ada kendala selama proses pengerjaan menggunakan dana APBN sebesar Rp. 76.176.642.731 ini.
Kepala UPPL Kelas III Lewoleba, Desmon S. Menno dalam laporan singkatnya menyampaikan bahwa paket pekerjaan Pengembangan Fasilitas Pelabuhan Laut Lewoleba Tahun Anggaran 2023 dari Kementerian Perhitungan, telah dilakukan pelelangan dan pemenangnya adalah PT Sumber Bangun Sentosa, dengan konsultan pengawasnya PT Mitra Reka Nusa.
Sejak 19 Januari 2023, jelas Desmon telah dilakukan penetapan kontrak, sehingga pengerjaan fisik dimulai pada 2 Februari 2023. Adapun pembiayaan dari proyek ini, menurutnya menggunakan anggaran APBN, dalam hal ini sumber dana dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Tahun 2023 sebesar Rp. 76.176.642.731. Sementara lama waktu pengerjaan dilaporkan 300 hari kalender, yang mana direncanakan akan berakhir di November 2023.
Terkait lingkup pekerjaan, Desmon juga melaporkan bahwa lingkup pekerjaan yang akan dikerjakan oleh PT Sumber Bangun Sentosa, mencakup struktur atas dan pelebaran dermaga serta pengerasan lapangan parkir dan pemasangan pagar pembatas area pelabuhan.
Ia menjelaskan bahwa dermaga 1 segmen satu di sisi barat yang tiang perdananya di pancang hari ini, akan dikerjakan mencakup struktur atas dan pelebaran dermaga dengan luasan 50 meter kali 16 meter. Selanjutnya juga akan dilakukan pekerjaan struktur atas dan pelebaran pada dermaga 1 segmen dua dengan luas yang sama yakni 50 meter kali 16 meter. Sementara pekerjaan struktur atas trestle satu dan trestle dua, masing-masing akan dikerjakan dengan luasan 18 meter kali 6 meter.
Dia juga menambahkan terkait rencana pengembangan ke depan dermaga dua Pelra (Pelabuhan rakyat) yang mana kondisinya sudah dalam keadaan rusak berat, akan diperbaiki. Ia berbicara bahwa dermaga Perla itu pasti dibongkar dan akan dibangun kembali. Dalam proyek pengerjaan ini, pekerjaan pembangunan dermaga 2 segmen satu akan mencakup area dengan luasan 60 meter kali 8 meter. Selain itu, dilakukan pekerjaan pembangunan trestle lima dengan luasan 36 meter kali 4 meter. Semua pekerjaan tersebut mencakup pondasi tiang pancang baja, pekerjaan beton, pembongkaran dan pekerjaan fisik lainnya.
Disamping itu, Desmon juga berujar bahwa bukan hanya pelabuhan saja yang dibangun, namun ada item pekerjaan lain yang juga siap dikerjakan oleh PT Sumber Bangun Sentosa. Item pengerjaan itu meliputi pekerjaan perkerasan lapangan parkir, pekerjaan pagar keliling area pelabuhan, pekerjaan perkerasan jalan dan juga pekerjaan perkerasan jalan lingkungan pelabuhan dengan bahu jalan, ukuran 380 meter kali 14 meter.
Sementara Bupati Lembata, selain menyampaikan terima kasih kepada KUPPL yang telah memfasilitasi perbaikan pelabuhan laut Lewoleba ini, ia juga berharap ada dukungan dan kerjasama dari semua pihak untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini. Selain itu, ia juga menyoroti aktivitas bongkar muat barang di pelabuhan laut Lewoleba. Dari hasil pengamatan dan analisa sementara, Bupati mencermati bahwa sebagai pelabuhan terakhir dari angkut muat barang kapal tol laut, yang terjadi adalah kuota masuk barang ke Lembata dibatasi. Apakah karena alasan dermaganya ataukah ada hal-hal lain yang membatasinya, Bupati Jawa mengakui sampai dengan saat ini dia tidak pernah tahu akan hal tersebut.
“Kuota macam kontainer, kita cuma 34. Bayangkan untuk melayani satu pulau ini, cuman 34 kontainer di tol laut, jata kita, yang lain tu, Ende, Alor, Larantuka, Maumere,” kata Bupati Jawa mengungkapkan kekesalannya terhadap kondisi ini.
Karena itu, ia berharap dengan adanya perbaikan dermaga sepanjang 300 meter ini, akan memenuhi syarat untuk persinggahan kapal-kapal yang lebih besar di dermaga Lewoleba ini. Dengan begitu, diharapkan ke depannya kapasitas angkut mua barang, dari dan menuju Lewoleba, Lembata akan semakin lebih baik, lebih banyak dan lancar.
Selain itu, Bupati Jawa juga menyoroti terhadap keberadaan bangkai kapal yang berserak di sepanjang pantai teluk Lewoleba. Dari kunjungan singkatnya di kawasan pasar TPI Lewoleba baru-baru ini, orang nomor satu di Lembata ini menemukan begitu banyak bangkai kapal yang dibiarkan parkir begitu saja di pesisir pantai. Menurutnya, ini merusak pemandangan. Pemandangan akan terlihat sangat jorok. Merusak wajah kota Lewoleba dan sekitarnya, sehingga perlu adanya langkah-langkah pembersihan dan pembenahan sesegera mungkin. Selain itu, rumah-rumah yang dibangun terlalu ke laut, agar segera ditertibkan.
Ia menghendaki areal pantai di teluk Lewoleba ini diatur secara baik sehingga ketika siapapun orang yang berkunjung akan memiliki kesan yang baik untuk Lembata. Karena itu, ia memerintahkan Lurah bersama Camat Nubatukan untuk bersama-sama segera menertibkan keadaan di pesisir pantai ini sehingga elok dipandang, sehingga Lembata dari hari ke hari akan semakin baik. (Prokompim Setda Lembata)