Mediasurya.com,Lembata || Persoalan Bahan Bakar minyak di kabupaten Lembata, menjadi masalah yang telah meresahkan masyarakat. Hal ini lebih diakibatkan oleh sulitnya masyarakat mendapatkan BbM untuk kendaraan mereka dan antrian panjang sebelum SPBU buka pelayanan.
Baca juga ; HIPMI minta Kenaikan BBM jangan dimanfaatkan pengusaha untuk kenaikan Barang lainya.
Benang Kusut BBM Di Lembata, Pemda Seakan Tak Berdaya
Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa kepada media beberapa waktu lalu menjelaskan bahwa, pemerintah daerah bersama pimpinan DPRD telah bertemu dengan pertamina Maumere.
Persoalan BBM ini sudah membuat kita malu, padahal kita tidak dapat satu sen pun untuk Lembata ujar Marsianus.
“Ada Mafia, tapi kalau polisi tidak melakukan penangkapan, saya bagaimana? Tanya marsinus.
Sementara itu aktivis muda Lembata Ismail Leunadal kepada media ini menyatakan bahwa, kelangkaan BBM yang terjadi di Lembata sejak pemerintahan Bupati Andreas Duli Manuk, Almarhum Eliyaser Yance Sunur hingga Thomas Ola dianggap tidak serius mengurusi persoalan yang satu ini,
“Kami anggap pemerintah tidak begitu serius menangani masalah ini, padahal ini persoalan yang terjadi setiap tahun bahkan hampir setiap hari di depan mata pemerintah dan di depan rumah jabatan wakil bupati juga pimpinan DPRD Lembata. 
dugaan saya ini ada oknum oknum korporasi yg bermain mata dengan oknum pemerintah dan oknum aparat penegak hukum sehingga pihak kepolisian sampai hari ini tidak bisa mengambil langkah langkah hukum terhadap persoalan dimaksud. Jika pemerintah dan pihak kepolisian bertindak secara bersama sama untuk mengatasi persoalan ini tentu bisa membantu masyarakat kita keluar dari malah ini ungkap ismail.
Masih menurut tokoh mudah ini bahwa, ada banyak dugaan yang mengarah pada proyek proyek yang dibangun di lembata tidak menggunakan BBM industri melainkan BBM subsidi tapi semoga ini tidak terjadi.