Jum. Apr 19th, 2024

Aset TKBM Pelabuhan Laut Lewoleba 2 Miliar, Penjabat Bupati Lembata Akui Perhatian Pemerintah Belum Maksimal

By media surya.com Mar 14, 2023

Mediasurya.com,Lembata_, RAT KSU-TKBM Pelabuhan Laut Lewoleba, Aset TKBM Mengalami Peningkatan Rapat Anggota Tahunan (RAT) merupakan kewajiban Koperasi yang harus dilaksanakan pada setiap tahunnya setelah dilakukan tutup buku. Seperti halnya yang dilaksanakan oleh KSU-TKBM Pelabuhan Laut Lewoleba melaksanakan RAT Tahun 2023.

Baca juga ; Di Pantai Bean, Penjabat Bupati Lembata Puji Kekompakan Kepala Desa Seluruh Kedang

Penjabat Bupati Lembata Lepas 14 Atlet ikut Pekan Olahraga Pelajar Tingkat Propinsi NTT ke VI

Pelaksanaan RAT tersebut diselenggarakan di Ballroom Olimpic Lewoleba, Kabupaten Lembata, yang dihadiri Penjabat Bupati Lembata, Dinas Koperasi Kabupaten Lembata, Ketua Dekopinda Lembata, Pengurus, Pengawas dan segenap Anggota. Senin, (13/03/2023).

Pada pelaksanaan RAT tersebut Ketua KSU-TKBM Pelabuhan Laut Lewoleba, Hendrikus Buran menyampaikan momentum Rapat Anggota Tahunan (RAT) hari ini adalah merupakan forum tertinggi, dimana anggota sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa ingin mendengarkan perkembangan pengelolaan keuangan dan usaha-usaha koperasi selama satu tahun berjalan.

Lanjut Hendrikus, koperasi TKBM Pelabuhan merupakan satu-satunya koperasi di Kabupaten Lembata yang didirikan oleh kumpulan tenaga kerja yang bekerja sebagai buruh pelabuhan. Koperasi ini didirikan sejak tahun 2004 dan telah mendapat pengakuan secara hukum oleh pemerintah sejak tahun 2006.

Bagaikan organ tubuh manusia, demikian pula koperasi ini tumbuh dari orang yang senasib dan seperjuangan.

“Kami telah merawat dan mengasuh, akhirnya sudah memasuki usia enam belas tahun (16) , dari sisi usia koperasi ini masih membutuhkan perhatian dari pihak lain, ” Ucap Hendrikus

Hendrikus Buran menjelaskan, Koperasi ini membutuhkan peran pemerintah sebagaimana Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 60 yang mengatur tentang Pemerintah sebagai Pembina.

Hendrikus mengucapkan terimakasih kepada Penjabat Bupati Lembata yang telah hadir memenuhi undangan dan membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT) dengan resmi.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Manager KSU TKBM, yang juga Ketua Dekopinda Kabupaten Lembata, Ben Making. Ia dalam kapasitasnya baik sebagai Manager maupun Ketua Dekopinda, terus berjuang menyuarakan keinginan anggota terhadap perbaikan kesejahteraannya. Salah satu tuntutan yang terus disuarakan oleh kaum buruh pelabuhan adalah menyangkut kelayakan upah.

Karena itu dihadapi Bupati Lembata, ia secara terbuka menyampaikan permohonan kiranya pemerintah dapat mengakomodir tuntutan anggota terkait kelayakan upah bagi tenaga kerja bongkar muat pelabuhan laut Lewoleba.

Kebijakan Pemerintah Daerah rasanya belum berpihak pada koperasi. Demikian pernyataan Bupati Jawa saat membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke XVI Koperasi TKBM.

Marsianus di hadapan para Pengurus dan Anggota Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Laut Lewoleba mempertanyakan sejauh mana kontribusi Pemerintah terhadap eksistensi koperasi di Lembata.

Hal ini menurutnya karena ada niat mengurangi semua buruh pelabuhan yang mau menjadikan wadah ini untuk bisa membantu dirinya sendiri.

“Pesan utama, saya mau bilang begini, apakah kontribusi pemerintah untuk koperasi,” tanya Marsianus.

Oleh karena itu, atas nama pribadi dan Pemerintah Daerah Marsianus menyampaikan ucapan terima kasih kepada pengurus koperasi dan semua anggota karena keringat anda lah, kerja-kerja anda koperasi ini tetap berjalan dan hidup anda juga bisa diperbaiki.

“Kami pemerintah tidak berbuat apa-apa,” kata Marsianus Jawa.

Walaupun tadi dinilai baik ataupun buruk, itukan cuma tugas pokok Dinas Koperindag, tapi apa perhatian pemerintah terhadap buruh di daerah ini. Hal inilah yang menjadi pangkal persoalan utama yang perlu disikapi pemerintah.

Karena itu, ia meminta kepada Kepala Unit Pengelola Pelabuhan Kelas III Lewoleba untuk boleh membantu saudara-saudara kita kaum buruh pelabuhan ini. Fasilitasi mereka untuk memperoleh kenaikan upah yang layak. Hal itu harus tetap diperjuangkan sehingga koperasi ini tetap berjalan. Karena menurutnya, koperasi adalah soko guru perekonomian nasional. Sebuah wadah organisasi penggerak roda ekonomi di Lembata. contoh Bangladesh, sebuah negara di Asia Selatan yang berbatasan langsung dengan India. Berdasarkan pengalaman, Bangladesh awalnya sebuah negara miskin, namun kini telah bermetamorfosa menjadi sebuah negara yang maju. Awalnya miskin kemudian bangkit begitu cepat, melejit melewati negara-negara tetangga termasuk India waktu itu. Semua itu karena koperasi.

“Perjuangan seorang Muhammad Yunus yang mengembangkan Grameen Bank di tahun 1983 dan dia berhasil. Dia mengumpulkan ibu-ibu kemudian memberikan pinjaman modal jangka panjang tanpa agunan,” kata Bupati Jawa.

Grameen Bank itu sendiri merupakan program penyaluran kredit mikro yang ditujukan bagi golongan masyarakat miskin di pedesaan. Sejak diluncurkan pertama kali pada Oktober 1983 di Bangladesh oleh Muhammad Yunus, telah memberikan dampak positif bagi pemanfaatannya, sehingga mengundang banyak negara untuk mengadopsi program ini termasuk Indonesia.

Jadi kalau koperasi ini mau bertahan, saran Bupati biarkan ibu-ibu yang mengelolanya, bapak-bapak tetap bekerja. Kalau ibu-ibu yang mengelola saya yakin uangnya pasti bertambah dan koperasinya pun semakin maju. Dia pun menyampaikan terima kasih kepada anggota koperasi TKBM.

“Terimakasih banyak saudara-saudaraku, memang kebijakan pemerintah saya jujur belum memperhatikan saudara-saudara kita ini soal upah,” ungkap Marsianus lagi.

Dia secara pribadi merasa prihatin dengan keadaan ini, karena bagaimanapun juga, dengan mereka bekerja memikul barang dari satu tempat ke tempat lain atau dari sana ke sini, dari sini ke sana, mereka telah menghidupkan pertumbuhan ekonomi di Lembata.

“Kenyang atau laparnya masyarakat di sini sangat juga ditentukan oleh saudara-saudara kita ini. Oleh karena itu, apapun yang perlu kita komunikasikan, difasilitasi dengan caranya dalam keterbatasan, Pemerintah Daerah wajib memperhatikan,” kata orang nomor satu di Lembata ini. Dia pun berharap setelah kegiatan ini, Kadis Koperindag bisa memberikan masukan dari aspek mana Pemerintah Daerah bisa melakukan intervensi.

Mengakhiri sambutannya, Bupati Jawa kembali menyapa peserta RAT dengan berujar “Bapa-bapa dan ibu-ibu sekalian adalah orang yang menurut saya terlupakan tetapi jasa dan keringat bapa ibu akan memberikan sebuah perubahan bagi masyarakat di daerah ini, tuntas Marsianus.

Untuk diketahui Koperasi TKBM memiliki 3 unit usaha sesuai dengan kebutuhan anggota yaitu : 1. Unit Usaha Simpan Pinjam, 2. Unit Pertokoan, 3. Unit Usaha Kantin. Total Aset untuk ketiga unit adalah sebesar 2M Lebih dan ini mengalami kenaikan/peningkatan dari tahun lalu.

By media surya.com

Ungkap Realita Sosial

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *