Benarkah Sepuluh Awak Media Terbelit Dalam Pusaran Dana Covid -19 Di BPBD Flotim?

MEDIASURYA.COM,LARANTUKA || Dana Percepatan Pemulihan covid -19 yang dikelola Badan Penanggulangn Bencana Daerah (BPBD) Flotim terendus aroma tak sedap terkait dugaan penyalahgunaan. Berhembus informasi ada sepuluh (10) awak media di kabupaten Tersebut pun menikmati anggaran yang diperuntuk bagi msyarakat dan yang kini, memasuki tahap penyidikan oleh kejaksaan Negeri Larantuka.

Baca juga ; Dugaan Korupsi Dana Covid -19 Flotim Belum Rampung Di Tangan Jaksa, Penyidik Telah Periksa 120 Saksi Dan Sita 177 Dokumen

Satgas TMMD dan Warga Kompak Bangun Plat Duiker

Ritha Senak salah satu awak media yang telah dimintai keterangannya oleh penuid Desak Kejaksaan Negeri Larantuka Segera Periksa 8 Wartawan Lain Penerima Dana SatGas Covid-19.

Kepada media ini Rita Senak menjelaskan bahwa ada 10 awak Media yang ada di Kabupaten Flores Timur terima dana ini dan saat ini, baru dua telah diambil keterangan. Kan kami ber 10 semua terima anggaran itu, karenanya pihak Kejaksaan Negeri Larantuka harus Profesional kalau periksa tolong semua di periksa juga jangan terkesan tendensius kepada saya,”Tegasnya.

Tambahnya lagi, saya beberkan kepada media ini karena jelas Keluarga saya sangat terganggu karena itu saya meminta Kejari segera periksa 8 Wartawan lainnya,”Ujarnya singkat.

Baca juga ; Jaksa Sita Alat Bukti Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Kapal Phinisi Aku Lembata. Jika Tidak Ada Halangan Secepatnya Ditetapkan Tersangka

Sekda Lembata Kembali di Priksa 10 Jam, Atas Dugaan Korupsi Pengadaan Kapal Phinisi Aku Lembata

Dalam pemberitaan sebelumnya, penanganan pemeriksaan Dana Covid-19 di BPBD Kabupaten Flores Timur, Kejari Larantuka saat ini sudah Memeriksa Dua orang Wartawan di Kabupaten Flores Timur dari sepuluh wartawan Media Online maupun Televisi yang bertugas di Kabupaten Flores Timur.

Dua orang tersebut telah dipanggil Kejaksaan Negeri Larantuka untuk didengar dan diperiksa sebagai saksi dalam perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi Anggaran Penanganan Covid-19 di BPBD Kabupaten Flores Timur Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Satu dari dua wartawan yang di periksa yakni Rita Senak, mantan wartawan Zonalinenews. com.

Rita diperiksa dan diambil keterangan sebagai saksi pada Senin (21 Maret 2022) berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Kejaksaan Negeri Flores Timur Nomor : PRINT-01/N.3.16/Fd.1/ 02/2022 tanggal 11 Februari 2022 dengan Surat Panggilan Saksi Nomor : SP-144/N.3.16/ Fd.1/03 /2022

Rita Senak, saat dikonfirmasi, membenarkan bahwa dirinya telah memenuhi panggilan Kejaksaan Negeri Larantuka untuk memberi keterangan.

“Iya benar saya sudah memenuhi panggilan tersebut pada tanggal 21 Maret 2022. Saya ditanyai APH kurang lebih 15 pertanyaan dengan waktu sekitar 20 menit diperiksa sebagai saksi,” kata RS

Menurut RS, dirinya menerima uang tersebut karena telah melaksanakan tugasnya dalam pemberitaan sebab itu merupakan dana publikasi pers.

“Saya terima selama dua bulan dengan besaran per bulan 1 Juta Rupiah yang mana itu adalah dana publikasi pers terkait berita Covid-19 saat pertama muncul di Kabupaten Flores Timur,” jelasnya

Sementara Kepala Kejaksaan Negeri Flores Timur, Bayu Setyo Pratomo, melalui Kasi Pidsus, Cornelis S. Oematan dan Kasi Intel, Taufik Tadjuddin, menyampaikan hal tersebut saat melakukan konferensi pers di Kantor Kejaksaan Negeri setempat, Kamis (31/05/2022).

Menurut penjelasan Kasi Pidsus, Cornelis S Oematan, dua (2) wartawan telah diambil keterangan sebagai sampel dari 10 media online yang masuk dalam tim satgas covid-19.

“Ada 10 media online yang yang tergabung dan 2 media yang sudah dipanggil untuk diambil keterangan sebagai sampel hingga saat ini,” ucap Cornelis.

Diketahui hingga saat ini sebanyak 120 saksi sudah diambil keterangan dan 177 dokumen yang sudah disita Kejaksaan Negeri Larantuka.

Sedangkan tahapan proses hingga saat ini sudah masuk dalam tahapan penyidikan.