Kam. Apr 18th, 2024

Di Duga Dokter Praktek Caplok Pasien RSUD Lewoleba

By media surya.com Apr 22, 2022

Mediasurya com,Lembata || Dugaan adanya upaya mencaplok pasien RSUD yang dilakukan dokter yang membuka praktek di klinik pribadi telah lama menjadi keluhan sejumlah pihak.

Baca juga ; Yoan Lucano Ketua BMI Lembata ; “RSUD Jadi Sumber PAD, Kemanusiaan Yang Mundur”

Pasien MBS Meninggal Di RSUD Tidak Murni Karena Covid 19

Keluarga Ikhlaskan Kepergian Nenek Tuto, Tapi Sesalkan Kebijakan RSUD Lewoleba dan RS Bukit.

Belum lama ini seorang ibu dari desa yang enggan namanya di mediakan melahirkan diruang VK/Ruang bersalin namun, kemudian tidak diberi surat kontrol tapi di minta untuk kontrol ke k24 tempat praktek dokter.

Warga Lewoleba tidak asing dengan adanya antrian di depan klinik k 24 tempat praktek dokter Jimi Sunur dan istrinya juga pada dokter Ina Tukan bilangan kota Baru, Kelurahan Lewoleba tenggah kecamatan Nubatuka Kabupaten Lembata.

Pasien dari kecamatan kepada media ini menyampaikan bahwa, dirinya masuk RSUD dan di SC pada hari Selasa tgl 12 April.2022, Pada Kamis tgl 14 keluar tapi dengan surat kontrolnya tgl 18 Senin sore di K24.

Aneh pasien RSUD di minta kontrol ke k24. Padahal jika berobat ke RSUD pasien bisa gunakan BPJS tapi kalau k 24 maka pasien patut membayar dengan nominal yang tidak sedikit.



Yoan Lucano Ketua BMI organisasi sayap partai Demokrat Lembata mengatakan, Praktek ini diduga telah lama berlangsung karena Setiap pasien melahirkan dengan SC dan pake BPJS punya hak kontrok ke RSUD dengan biaya dari BPJS sebanyak 3 x. (Jika tidak sesuai jadwal kontrol maka hak itu hangus).

Lucano mengatakan, terkesan hal ini sudah lama terjadi dengan melibatkan dokter dan bidan yang bertugas. Namun, tidak diungkapkan baik oleh pasien, para petugas bahkan mungkin manajemen RSUD..

Baca juga ; Komisi II DPRD Lembata Ragukan Kontraktor Pemenang Tender Ruas Jalan Wowon-Bean-Tobotani Kecamatan Buyasuri Lembata

Jaksa Sita Alat Bukti Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Kapal Phinisi Aku Lembata. Jika Tidak Ada Halangan Secepatnya Ditetapkan Tersangka

Yoan locano menjelaskan, Ada beberapa konsekwensi dari praktek ini:
A. Kerugian bagi pasien karena harus membayar biaya kontrol dan obat obatan.
B. Kemungkinan risiko kartu BPJS pasien dinonaktifkan karena keanggotaan diragukan (SC dengan BPJS tapi wajib kontrol tidak pake BPJS).
C. Bagi Pemda: tidak dapat klaim penerimaan dari BPJS atas biaya wajib kontrol ini. Artinya kehilangan PAD.
D. Jika kemudian ternyata terjadi penonaktifan kartu maka Daerah harus menganggarkan lagi biaya untuk mereka karena, akan terpantau kita belum universal coverage. Apalagi kalau ternyata yang dinonaktifkan adalah Peserta dengan biaya dari APBN.

baca juga ; Kejaksaan Negeri Lembata Maksimalkan Pelaksanaan Penerangan Hukum. Kejari Instruksikan Pemdes Gunakan Dana Desa Sesuai Aturan.

PT.Adhi Karya Belum Rampungkan Risha Bagi Warga Terdampak Seroja Lembata

Direktur RSUD drg. Yosep Paun dihubungi media ini melalui sambungan seluler whatsup (wa) saat dikonfirmasi hal ini menjawab semua dokter bekerja sesuai kompetensinya masing- masing dan sebagai dpjp= dokter penanggung jawab pelayanan,obgin dengan pasiennya,anak dengan pasiennya dan seterusnya

“Siang amo semua dokter bekerja sesuai kompetensinya masing2 dan sbg dpjp= dokter penanggung jawab pelayanan,obgin dgn pasiennya,anak dgn pasiennya dan seterusnya” jawab dokter Yos direktur RSUD menajwan wa media ini.

Kadis kesehatan Gabriel Bala Warat kepada media ini (22/4/2022) mengatakan dirinya tidak mengikuti secara baik perkembangan ini namun setelah melakukan konfirmasi ke direktur RSUD dikatakan bahwa pasien itu dengan kemauan sendiri kontrol ke k24 atau dokter praktek.

“Kabid Yankes ada ke atadei sehingg saya belum bisa jelaskan namun tadi saya kontak direktur dan dijawab bahwa saat berobat dan kntrol biasanya pasien ditanya apakah mau kontrol ke RSUD atau ke tempat praktek? Kadang ada masyarakat menjawab ke tempat praktek” urai balawarat.

memang cukup aneh pasien berobat ke RSUD dengan Jamkesda, jkn atau jaminan kesehatan yang dibayar pemerintah tapi kontrol ke dokter praktek dan harus bayar sendiri dengan nominal yang tidak sedikit.semiga.(mst)

By media surya.com

Ungkap Realita Sosial

Related Post

3 thoughts on “Di Duga Dokter Praktek Caplok Pasien RSUD Lewoleba”
  1. I was excited to discover this website. I want to to thank you for your time for this wonderful read!! I definitely liked every part of it and i also have you book-marked to look at new things on your website.

Tinggalkan Balasan ke Israel night club Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *