Sab. Apr 20th, 2024

Diduga Cacat Prosedural Sejumlah SD Inpres Di Lembata Terancam Tidak Dapat Dana BOS Dan DAK

By media surya.com Feb 9, 2023

Mediasurya.com,Lembata-Pendidikan || Sejumlah Sekolah Dasar (SD) Inpres di Kabupaten Lembata terancam tidak mendapatkan anggaran pembangunan maupun rehabilitasi yang bersumber dari Dana BOS maupun DAK jika Menganti Nama sekolah tanpa dibarengi perubahan administrasi lainya.

Baca juga ; Tahun 2023 Pemda Lembata Akan Bangun Lima Ruas Jalan Dari Anggaran Inpres Senilai 103 Miliar

Miris, Pemda Lembata Rayakan HUT Ke 77 Kemerdekaan RI Dengan Meriah, Anak-Anak Korban Bencana Seroja Lamawolo Hingga Kini Sekolah Di Rumah Warga

Diketahui saat ini DInas Pendidikan Lembata telah mengeluarkan Sejumlah Surat Keputusan (SK) untuk mengubah nama sekolah dari SD Inpres menjadi SD Negeri.

Penelusuran media ini pada SD Inpres Tokojarng yang saat ini telah direlokasi bersama masyarakat Lamawolo ke tanah merah didapat informasi bahwa benar ada SK perubahan Nama sekolah seperti yang dialami oleh SD Inpres Tokojaeng.

Siprianus Tuan salah satu kepsek sekolah Inpres kepada media ini (8/2/2023) membenarkan ada SK perubahan nama sekolah dari SD Inpres Tokojaeng menjadi SD N Lamawolo. SK perubahan nama itu kami dapat dari WA grup dan kami sudah Print Simpan tapi perubahan nama ini tidak dibarengi dengan perubahan pada dapodik dan administrasi lainnya sehingga kami sedikit kendala saat hendak cairkan Dana bOS.

Tuan menjelaskan bahwa, Perubahan nama SD Inpres Tokojarng menjadi SDN Lamawolo terjadi baru-baru ini tetapi itu tidak sinkron dengan Data penerima dana bos di pusat. Kami tidak disosialisasi soal perubahan nama. Tapi sampai sekarang dalam laporan bulanan kami tetap pakai nama SD Inpres Tokojarng. Demikian pun didapodik masih dengan nama SD Inpres tokojarng. SK perubahan nama sekolah kami print dari wa. Dan untuk saat ini kami pakai 7 rumah dimana enam untuk ruang kelas dan satu untuk ruang guru. Jumlah murid 60 siswa dan guru 10 orang.

Baca juga ; Diduga Tak Garuk Aspal Lama, Komisi II DPRD Lembata Tinjau Lokasi Proyek Jalan Simpang Wai ara-Watodiri Ile Ape Yang Dikerjakan PT.Timber Jaya

Kepala Desa Lamawolo Antonius Ngaji pada kesempatan tersebut menjelaskan bahwa, ini ada dua desa yang mendiami wilayah tanah merah dan itu artinya ada dua sekolah yakni SD Inpres Tokojaeng dan SD Inpres Waimatan.

Kami dari pihak Desa mengharapkan nama sekolah tetap menggunakan nama lama. Saat ini Dinas sudah berupaya gandeng CSR Bank Mega Bangun gedung sekolah dan kami dukung sehingga anak-anak kami bisa belajar pada ruang kelas yang layak. Tapi karena ada dua sekolah maka teknisnya bisa diatur. Mungkin pagi SD Inpres Tokojaeng pakai lalu siang SD Inpres Waimatan atau sebaliknya Pagi SD Waimatan dan siang anak-anak kami dengan demikian dua sekolah yang ikut pindah akibat bencana ini tidak hilang.

Kepala dinas Pendidikan Lembata Anselmus Ola Bagi kepada media ini (7/2/2023) menjelaskan pergantian nama itu untuk mempermudah ketika kita ajukan proposal atau permohonan untuk dapat dukungan anggaran baik Dak maupun Bos.

penglihan dari SD Inpres ke SD Negeri itu juga merupakan bagian dari upaya mempermudah dalam mendorong sekolah mendapatkan anggaran DAK maupun BOs jelas kepala Dinas.

By media surya.com

Ungkap Realita Sosial

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *