Mediasurya.com,Lewoleba- Kepala dinas pertanian dan ketahanan pangan kabupaten Lembata, drh.Mathias k Beyeng kepada media ini di ruang kerjanya (16/12/2020) ketika dimintai komentarnya terkait langkah dinas mengatasi musim tanam bagi masyarakat Ile ape dan Ile ape timur yang terdampak erupsi Ile Lewotolok mengtakan, pada saat erupsi terjadi, semua dinas diminta untuk membantu pengungsi, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, juga penugasan lain oleh Bupati.
Atas tugas yang diberikan Bupati ini, saya langsung kumpulkan petugas lapangan dinas pertanian untuk, lakukan langkah-langkah strategis membantu petani yang terdampak erupsi sesuai arahan Bupati.
Saya minta petugas untuk lakukan tiga hal yakni pendampingan terhadap para petani, lalu mendata luas lahan dan kerusakan yang ditimbulkan akibat erupsi dan yang ketiga relalisasi tanam, sang kadis.
Dijelaskan drh. Mathias Beyeng bahwa memang musim tanam tahun 2020 -2021 ini pihaknya, merencanakan tanam di 2611 hektar lahan pertanian di seluruh Ile Ape dan Ile ape timur namun, dengan adanya bencana ini maka kami rencana lakukan pendataan ulang.
Beyeng menjelaskan bahwa dirinya bersyukur karena setelah mengajukan untuk rencana bantu tanam ke tim komando disetujui sehingga pihaknya langsung kerja.
Tim dinas pertanian dan ketahanan pangan juga melibatkan relawan dari muhamadia dan SMK negeri 1 Lewoleba, saat melaksanakan bantu tanam di kebun milik warga yang berada di zona merah namun, kebunnya berada di zona hijau mulai dari desa napasabok, bungamuda, lamawaraa,amakaka, tanjung batu, dan waowala.
Baca juga ; https://www.mediasurya.com/2020/12/07/dinkes-lembata-lakukan-swab-di-20-posko-pengungsi/
Setiap hari saat operasi bantu tanam, selain petugas pertanian diseluruh kecamatan di Lembata digerakan juga, dinas pertanian memobilisasi pemilik kebun untuk bantu tanam.
Dari progres dan realisasi operasi tanam yang sudah berjalan selama sepekan itu, kurang lebih sudah 65 kebun atau lebih kurang sekitar 46 hektar yang berhasil ditanam beber drh.Mathias Beyeng.(MST)