Jum. Apr 19th, 2024

Evaluasi Kinerja Penjabat Bupati Flotim Dan Lembata, Dapat Nilai Buruk Dari Mendagri

By media surya.com Jan 21, 2023

Mediasurya.com || Evaluasi rutin Kemendagri terhadap kinerja penjabat kepala daerah merupakan upaya meningkatkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik. Penilaian kinerja Penjabat yang selama satu tahun bekerja untuk menentukan apakah seorang penjabat dapat diperpanjang dengan orang yang sama atau berbeda.

Baca juga ; Diduga Hasil Pekerjaan Berkualitas Buruk, Komisi II DPRD Lembata, Perintah Kontraktor Kerja Ulang Proyek Jalan Senilai 10 Miliar Lebih Di Kedang

Hasilkan Jalan Berkualitas Di Kedang CV. Eveline Dipuji Komisi II DPRD Lembata

Penjabat Bupati Lembata dan Flotim yang dilantik oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) sama-sama mendapat nilai buruk dari Menteri Dalam Negeri. Hal ini sesuai proses setiap tiga (3) bulan yakni evaluasi dan laporan kegiatan.

Skor total penilaian sebesar 28, di mana kategori baik dengan nilai 25 – 28 (89% – 100%), kategori cukup 17 – 24 (60% – 88%), dan kategori buruk 0 – 59 (0% – 59%). Dan Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa mendapatkan penilaian berkinerja buruk dengan skor penilaian 12 (42,9%).

Penjabat Bupati Lembata kepada wartawan, (20 Januari 2023) secara rasional mengakui kekurangannya. Bahwa Penilaian Kemendagri ini didasarkan pada laporan yang dilakukan Penjabat bupati kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur.

Marsianus kepada awak media mengatakan, dirinya dalam membuat laporan dilakukan secara simple dan sederhana.

“Laporan awal simple saja. Sampai disana, di pusat berbeda. Sistematika yang dibuat berbeda. Membingungkan. Kita menerima penilaian itu sebagai kekurangan agar dapat dibenahi ke depan secara lebih baik,” Ungkap Marsianus.

Baca juga ; Diduga DPRD Tersingung Diabaikan PPK, Kadis PUPR Lembata Dievaluasi Komisi II

Penilaian berkinerja kurang itu bukan berarti kita tidak kerja. Intinya kerja demi kepentingan masyarakat harus menjadi prioritas.

“Intinya apa yang kita buat harus menjadi prioritas. Pada akhir tahun ini kita sudah bikin laporan sesuai petunjuk. Saya sudah tugaskan Bappeda dengan Keuangan kawal laporan sampai ke irjen mendagri, ” tegas Marsianus.

Penjabat Maesianus mengungkapkan kepentingan daerah dan masyarakat menjadi yang utama dalam memperbaiki kinerja. Semua stakehokder dan tim kerja akan digerakan untuk melakukan lebih baik.

Ia juga menyampaikan terimakasih atas penilaian berkinerja rendah dari Mendagri agar bisa menjadi acuan evaluasi kinerja tim kerja di Kabupaten Lembata.

“Dengan penilaian rendah begitu menjadi acuan kita. Evaluasi kinerja tim kerja. Harusnya laporan penilaian ini disampaikan ke pejabat karena saya sebagai Penjabat yang pdinilai. Terimakasih kepada teman teman media yang sudah menyampaikan data penilaian ini. Tulis saja kami berkinerja kurang. Saya rasional, kurang yang mengakui kurang. Untuk masyarakat harus ada semangat perbaiki kinerja, ” Ungkapnya.

Dilansir dari laman Kemendagri, dalam penilaian terdapat tiga aspek yakni pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.

Penilaian tidak hanya dilihat secara seremonial saja namun secara angka ril baik kualitas maupun kuantitas setiap pemaparan harus ada bukti pendukung.

Misalnya, bidang pembangunan yang meliputi 5 aspek dari 10 indikator pembangunan. Untuk aspek itu, Kemendagri memberikan catatan serius bagi penjabat kepala daerah yang belum mengoptimalkan realisasi anggaran, serta belum melakukan langkah-langkah kebijakan pengendalian inflasi.

Bidang kemasyarakatan yang meliputi dua aspek dari empat indikator, yaitu upaya memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat, serta pengelolaan pengaduan.

Dari semua bidang, aspek dan indikator penilaian tersebut, Kemendagri membagi kategori penilaian dengan kriteria baik, cukup, dan kurang.***

By media surya.com

Ungkap Realita Sosial

Related Post

One thought on “Evaluasi Kinerja Penjabat Bupati Flotim Dan Lembata, Dapat Nilai Buruk Dari Mendagri”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *