Mediasurya.com-Wanita asal Uganda,Afrika layak diberi apresiasi dan gelar ibu tangguh, yang mampu melahirkan 44 anak dari rahimnya tanpa operasi. Dia Maria Nabatanzi yang digelar perempuan tersubur di dunia.
https://www.mediasurya.com/2020/06/30/stunting-di-lembata-capai-2-301-anak/
Dia telah melahirkan 44 anak.
Melansir suara.com, Mariam menikah di usia yang sangat muda, yakni 12 tahun. Sedangkan pasangannya lebih tua darinya, bahkan terpaut 40 tahun dengannya. Namun dari pernikahannya dengan lelaki tua itu, Mariam bisa melahirkan hingga 44 anak.
Banyaknya jumlah anak Mariam karena terdiri dari tiga pasang kembar empat, empat pasang kembar tiga, dan enam pasang kembar.
Dan kehamilan terakhir Mariam terjadi sekitar tiga tahun lalu.
Mengenai kesuburannya ini, Mariam sempat meminta pertolongan dokter. Dari hasil pemeriksaan, Mariam ternyata memiliki indung telur yang sangat tinggi sehingga menyebabkan ia udah hamil.
Dokter pun menyarankannya untuk menggunakan alat kontrasepsi seperti pil KB.
Upaya itu pun membuahkan hasil, Mariam tak lagi hamil. Hal ini juga bertepatan dengan kepergian suaminya.
Suami Mariam pergi meninggalkannya dan anak-anak mereka.
Kondisi ini membuat Mariam kebingungan, karena harus menjadi tulang punggung bagi 44 anak.
“Saya sering menangis, saya telah melewat banyak penderitaan. Seluruh waktu saya dihabiskan untuk merawat anak-anak saya dan bekerja agar mendapat uang,” tuturnya.
Yang membuat Mariam semakin sedih, keluarga yang seharusnya menjadi tempat berlindungnya malah mencampaknya, dan bahkan menganggapnya sebagai kutukan.
Kini, Mariam pun hanya fokus bekerja, menghidupi seluruh anak-anaknya.
Dengan seluruh tenaganya, dia rela melakukan beberapa pekerjaan sebagai seorang penata rambut, dekorator acara, hingga pengepul besi tua, demi menghidupi anaknya. Karena Mariam tidak akan memberikan satu pun anaknya untuk dirawat orang lain.
Palingseru.com
I conceive this internet site has some very great information for everyone :D. “We rarely think people have good sense unless they agree with us.” by Francois de La Rochefoucauld.