Sab. Apr 20th, 2024

Masyarakat Flores Timur dan Lembata Deklarasi Forkom Tite Hena Bali

By media surya.com Feb 28, 2022

MEDIA SURYA–
Minggu,27 Februari 2022
Masyarakat keturunan Kabupaten Flores Timur dan Lembata di Bali, resmi mendeklarasikan Forum Komunikasi (Forkom) Tite Hena di kawasan wisata Sanur Bali
Mediasurya.com,Sanur,Bali_Forum Komunikasi Tite Hena resmi dideklarasikan masyarakat Flores Timur dan Lembata yang kini berkarya di pulau Dewata. Forum yang mengusung tagline “Tulus dalam Persaudaraan, Ikhlas Dalam Kebersamaan” menyatukan semua komponen masyarakat Flotim dan Lembata. Baca juga ; Dandim Flotim ; “Kodim 1624/Flotim, Bantu Fasilitasi Pompa Hydram, Untuk Penuhi Kebutuhan Air Bersih Dan Pembangunan MCK Bagi Masyarakat Kolipetung”

Ahmad Peten Sili, Salah seorang deklarator menuturkan, setiap insan manusia, selalu ada sisi aktif dan sisi pasifnya. Oleh karena itu, pemilihan kalimat tulus dalam persaudaraan merupakan sisi aktif seorang manusia. Sementara kalimat ikhlas dalam kebersamaan menggambarkan sisi pasif manusia sebagai makluk sosial.

“Dalam persaudaraan itu, tidak memandang siapapun. Orang Bali dan masyarakat Flores Timur – Lembata semuanya saudara. Oleh karena itu, ada kewajiban untuk ikut memikirkan dan bertanggungjawab atas nilai-nilai keharmonisan, kesejahteraan dan kebahagiaan diantara kita,” tutur Peten Sili.

Sementara kalimat ikhlas dalam kebersamaan, menurut Ketua Pengadilan Negeri Tabanan ini bahwa menggambarkan sisi pasif manusia sebagai makluk sosial.

“Sebuah kesadaran bahwa setiap kita tentu punya kekurangan dan kelemahan. Kebersamaan memang mengisyaratkan adanya kepekaan, kepedulian, tenggang rasa dan keprihatinan. Kadang kita mengalami suatu masa, dimana kita berada dalam ketidakmampuan. Untuk saling membantu diantara kita, kadang kita lalai dalam pemenuhan akan kewajiban kita. Karena itu, harus adanya keikhlasan,” lanjutnya. Baca juga :BPK RI Perwakilan NTT Surati Bupati Dan Ketua DPRD Lembata Terkait Kerugian Daerah 19 Miliar Lebih.

Hal senada disampaikan deklarator lain nya, Umar Ibnu Alkhatab yang juga saat ini menjabat Kepala Ombudsman RI Provinsi Bali. Menurutnya, Forum ini merupakan wadah masyarakat dua kabupaten di Flores yang memiliki kultur dan budaya yang sama.

“Sebagai masyarakat perantau yang memiliki kultur budaya yang sama, perlu adanya wadah seperti Forkom Tite Hena Bali ini. Karena kata Tite Hena dalam bahasa kultur orang Flores Timur dan Lembata bahwa kita semua ini satu. Oleh karena itu, berkomunikasi menentukan kualitas hubungan yang dibangun,” ungkap Umar.

Selain itu, dengan komunikasi maka masyarakat perantau bisa saling belajar dan mengetahui satu sama yang lain. Dengan demikian, terjalin keakraban dan kedekatan, yang bakal menjadi kekuatan bersama.

“Dalam komunikasi itulah, proses saling belajar tercipta. Kemampuan berkomunikasi yang baik, tidak datang dengan sendirinya. Kemampuan itu akan lahir kaerna intensitas kita dalam berkomunikasi. Semakin intens, akan semakin baik. Bahwa ada yang punya kemampuan lebih dalam berkomunikasi, mungkin karen ia punya jam terbang yang tinggi. Tetapi itu tidak mengurangi nilai apapun diantara kita, sepanjang ada keinginan untuk berkembang,” jelas Umar. Baca juga ;Di Duga Akibat Penjadwalan ulang APBD 2022, Orang Kurang Mampu Di Lembata Dilarang Sakit.

Sementara Sekretaris Panitia Deklarasi, Apolonaris Klasa Daton menjelaskan, panitia bekerjasama dengan para deklarator untuk menyukseskan deklarasi ini. Menurut Apolo, deklarasi menghadirkan Dirjen Informssi dan Komunikasi Publik, Kementrian Kominfo RI, Usman Kansong, Wakil Gubernur Bali, Prof. DR. Ir. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Kepala LLDIKTI Wilayah VIII, Prof. DR. I Nengah Dasi Astawa, merupakan bentuk tonggak sejarah dan anggota forum dapat belajar dari para tokoh ini.

“Agenda deklarasi dirangkai dengan orasi kebudayaan oleh pak Usman Kansong yang juga keturunan Flores Timur. Selain itu, pak Wagub Bali yang juga tokoh budaya dari Puri Ubud. Nah dua tokoh budaya ini menggambarkan masyarakat hidup berbudaya. Semakin lengkap, sebagai masyarakat modern yang berbudaya kami hadirkan Prof Dasi Astawa untuk berbagai bagaimana komunikasi masyarakat antar dan inter warga,” papar Apolo.

Mengakhiri sambutannya, Apolo menambahkan Ijinkan kami berlayar. Baca juga ; Kementerian ATR/BPN Dukung Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional

Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengaku senang hadiri deklarasi Forkom Tite Hena Bali. Menurutnya, Forum ini sejalan dengan program Pemerintah Provinsi Bali, Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

“Saya sangat senang hadir di acara ini. Bisa membaur bersama adik-adik dan anak-anak saya. Forkom ini bisa bersinergi dengan program Pemerintah Provinsi Bali,” ujar tokoh yang akrab disapa Cok Ace ini.

Sementara Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi Informasi RI, Usman Kansong, memastikan bahwa forum ini harus mencerminkan etos kemaritiman yang dimiliki oleh orang-orang Flores Timur.

“Jika dilihat secara keseluruhan, etos kemaritiman telah membuat lautan menjadi penghubung antar keanekaragaman yang ada di nusantara ini. Laut itu pemersatu, bukan pemisah. Jadi lautan menyatukan pulau-pulau,” katanya. Baca juga ; Peneliti Australia Dalami Kekayaan Pangan Tradisional dan Tumbuhan Herbal di NTT

Undangan yang turut hadir, Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VIII Prof Dr Nengah Dasi Astawa. Dalam materi penguatan organisasi inter dan antar mengatakan, kehadiran Forkom Tite Hena Bali hendaknya sebagai wadah atau media yang mencerdaskan.

“Pembentukan Forkom ini pilihan yang cerdas. Oleh karena itu, siapa pun yang akan menjadi ketua harus memiliki leadership yang bagus. Sehingga bisa memandu jalannya forum ini dengan baik,” ujarnya. (mst)

By media surya.com

Ungkap Realita Sosial

Related Post

4 thoughts on “Masyarakat Flores Timur dan Lembata Deklarasi Forkom Tite Hena Bali”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *