Mutasi Kepala SMP St Yusuf Larantuka Terindikasi Aroma politik. Benarkah?

Mesiasurya.com,Larantuka || Pendidikan harus diberikan tempat yang layak tanpa intimidasi, tekan, intrik atau trik politik karena pendidikanecerdaskan generasi penerus, meskipun kadang keputusan soal pendidikan ada diruang politik.

Baca juga ; Pendidikan Yang Baik, SMAS PGRI Swasthika Lewoleba Berikan bukti. Rany Wujon Sabet Juara Satu Lomba Puisi Tingkat SMA Se Kabupaten Lembata.

Kejaksaan Negeri Lewoleba,Berikan Pendidikan Dasar Sadar Hukum Bagi Generasi Muda Lembata

Carut marut pendidikan harus benarenjadi perhatian pemerintah baik tingkat pusat maupun daerah karenanya, lembaga pendidikan baik swasta maupun negeri harus diberikan porsi sepadan agar upaya mencerdaskan kehidupan bangsa yang menjadi cita-cita luhur bangsa ini bisa tercapai.

Hal berbeda dialami SMP St Yusup Larantuka,Flotim,NTT dimana mutasi Kepala sekolah yang dilakukan pihak pemerintah seakan tak mendengarkan usulan para penyelenggara pendidikan.

Ketua yayasan persokolahan umat Katolik keuskupan Larantuka Romo. Thomas Labina Pr mengeluhkan hal ini karena, smp St Yusup Larantuka yang berada dibawah yayasan yang dipimpinnya tiba-tiba oleh Pemda memutasi kepala sekolah tersebut.

“Kita berikan dukungan kepada pemerintah daerah untuk menata dan memetakan pendidikan sesuai regulasi tapi kita juga berharap agar terkait pendidikan sekolah swasta pemerintah juga mendengar kami pihak penyelenggara.urai Romo Thomas.

Dalam surat nomor ; A.45/247/2022 tertanggal 20 Mei 2022 yang ditujukan kepada bUptai Flotim, ketua yayasanenulis bahwa pihaknya menggugat surat keputusan mutasi kepala sekolah.

Baca juga ; Drama Adu Penalti, Loloskan SMK ILE LEWOTOLOK ke Perempat Final Liga Pelaja Indonesia zona kabupaten Lembata.

Kami menghormati keputusan pemerintah tapi jika tidak sesuai dengan visi sekolah kami minta untuk dipertimbangkan kali. Kepsek yang ditempati disekolah kami semula Pius Ata Kelas.S.Ag tapi oelh Pemda diganti dengan kepala SMP Baru Payung Adrianus Balun.

Memang mutasi dalam jabatan itu biasa tapi kali ini lebih terkesan ada arom politik ujar Roma Thomas.

Informasi yang direkam media ini menyebutkan, aula sekolah yang sering disewa salah satu anggota saat reses menjadi bahan guncingan.

Hal ini kemudian diperparah ketika sang legislator menyumbang alat peraga bagi sekolah tersebut dan sebagai ucapan terimksi para guru dan kepsek berkunjung ke rumah wakil rakyat.

Info lain menyebut pada satu waktu ada HUT salah satu partai politik ketika itu seorang guru SMP Santo Yusuf diminta memainkan alat musik namun, guru tersebut diwaktu bersamaan ditugaskan kepsek mengikuti acara di dinas pendidikan sehingga dirinya menolak permintaan partai tersebut.
Sejak itu sering ada SMS,tlp yang meneror pihak sekolah. Apa benar apa tidak semua kita tidak tahu pasti, yang pasti tidak ada satu pihakpin berhak menyakiti lembaga pendidikan. (Mst)