PT.Adhi Karya Belum Rampungkan Risha Bagi Warga Terdampak Seroja Lembata

Mediasurya.com,Lembata_ Pekerjaan Pembangunan Rumah Instan sederhana sehat (Risha) bagi warga terdampak bencana seroja Lembata hingga kini belum rampung diselesaikan PT. Adhi Karya.

Baca juga ; Rumah Hadiah Presiden Jokowi Untuk, Korban Bencana Lembata Belum Rampung Diselesaikan

Proyek Pembanguna Fasilitas Air Bersih Weilain, Kecamatan Omesuri Lembata Tak Rampung, Siapa Bakal Ke Bui?

“Untuk Podu harapan kami, Mei sudah bisa diselesaikan dan sudah bisa serah terima kunci kepada warga”.

Kepala Satuan Tugas Pelaksana Penanggulangan Bencana Provinsi NTB dan NTT pada Kementerian PUPR, Ir. Widiarto, menjawab pertanyaan awal media menjelaskan bahwa, pihaknya menargetkan agar pengerjaan 233 unit rumah yang dibangun PT. Adhi Karya (Persero) di lokasi Podu, sudah tuntas dan diserahterimakan kunci pada Mei 2022 mendatang.

Kunjungaan untuk meninjau pembangunan 700 unit Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) bagi warga terdampak siklon Seroja di Lembata, Jumat (8/4/2022) yang dihadiri perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Direktur Pemulihan dan Peningkatan Fisik BNPB, Adhi Karya (Persero), BPBD Provinsi NTT dan Balai P2P Nusa Tenggara II.

“Untuk Lembata ini ada 700 unit yah, di Tanah Merah 294, Waisesa 173 dan Podu 233. Yang sudah selesai itu (sudah dihuni warga) di Waisesa”.

Baca juga ; Kapal Phinisi Aku Lembata Naik Status Jadi Penyidikan Usai Mantan Kadis Perhubungan Lembata Paskalis Tapobali Di Priksa Jaksa Delapan (8) Jam

34.57% Masyarakat Lembata Masih Tinggal di Rumah Tidak Layak Huni.

“Kemudian di Tanah Merah hari ini 115 (penyerahan kunci). Harapan kami di akhir bulan ini (April) sudah bisa diselesaikan sisanya”.

“Yang dibangun tidak hanya rumah, tetapi kawasan. Nah kawasan itu selain rumah tipe 36 lahannya 108 meter persegi dilengkapi sanitasi komunal, kemudian jaringan air bersih, listrik, jalan lingkungan dan balai warga. Mungkin ada tanah kosong yang kita siapkan yang secara bertahap mungkin pemerintah daerah akan menyiapkan fasilitas-fasilitas yang lain” terangnya.

Sementara itu Bupati Lembata, Dr. Thomas Ola Langoday, sampaikan terkait perabotan setiap rumah, dirinya akan menyurati Menteri Sosial RI.

“Teman-teman dari PUPR membangun rumahnya, kita minta semua warga untuk masuk dan tinggal didalamnya. Soal isinya (perabotan) semalam pak Gubernur sudah beritahukan kepada saya segera buatkan proposal ke Kementerian Sosial, dibantu oleh ibu Merry (perwakilan Kemenko PMK) dan pak Bernadus (Direktur PPF BNPB), isinya seperti apa kita belum tahu, tetapi surat kita harus sampai disana”.

“Yang terpenting menurut pak Gubernur, masuk dan tinggal dulu” ujar Bupati.

Thomas Ola juga sampaikan menjadi tugas Pemkab Lembata menemukan solusi bagi 12 Kepala Keluarga yang telah menghibahkan lahan relokasi di Tanah Merah.