Tidak Benar, Launching Buku Lembata Dalam Pergumulan Sejarah Dan Perjuangan Otonomi, Bermuatan Politik

Mediasurya.com,Lembata || Catatan Sejarah hasil penelitian, kajian putra Lembata asal Atadei Thomas Ataladjar yang kemudian dibukukan dengan 25 bab setebal 552 halaman mendapat banyak apresiasi.

Baca juga ; Tidak Ada Buku Sejarah Yang Sempurna, Thomas Seakan Tak Yakin, Sulaiman Hamzah Meneguhkan. Catatan Tentang Buku Lembata Dalam Pergumulan Sejarah Dan Perjuangan Otonomi

Transportir Sekaligus Distributor BBM Lembata, PT Hikam Akui Ada Masalah Keuangan. Mungkinkah PT. Hikam Terancam Bangkrut?

Pujian tidak semata ditujukan pada seorang penulis Thomas Ataladjar namun, juga kepada penyandang dana H.Sulaiman Hamzah Politisi Partai Nasdem asal Lembata yang berkutat di Ibu Kota Jakarta, sebagai anggota DPR RI mewakili masyarakat Papua.

Pantauan media ini, seperti saat konferensi pers pak Thomas Ataladjar menyebut, tidak ada buku sejarah yang sempurna dan itu bisa dimaklumi akan tetapi kalimat yang sama kemudian diulang beberapa kali dalam waktu yang sama, tentu bisa membuat pendengar kemudian bertanya-tanya, jangan-jangan, ada hal yang benar-benar tidak sempurna dari buku ini?

Pada Kesempatan Tersebut Goris Lewoleba salah satu narasumber menjelaskan bahwa, tentu bnyak pihak mempertanyakan apakah ini ada muatan politik? Perlu saya sampaikan bahwa ini kegiatan murni untuk edukasi dan literasi bagi masyarakat Lembata.

“jadi tidak bernar ada muatan politik politik itu urusan pribadi urusan kita semua tapi dalam urusan kepanitiaan launching buku ini, tidak berada pada situasi muatan politik tertentu” jelas Goris Lewoleba.

baca juga ; Masalah BBM Di Lembata, Pihak Pertamina Temukan Ada Pemain BBM Nakal.

Ada Mafia BBM Di Lembata? Penjabat Bupati Lembata Minta, Aparat Keamanan Untuk Tangkap

Sementara itu H.Sulaiman Hamza dalam konferensi pers tersebut menegaskan bahwa, kami datang dengan tim lengkap dari apa yang sudah dikatakan pak Thomas juga Pak Goris Tim Lengkap ini menghantar sebuah dokumen yang monumental untuk pertemuan kita dan yang menjadi alasan utama kita bisa bertemu pada hari ini.

kegiatan ini semata-mata untuk mengisi tradisi lama yang tidak pernah dijalankan. Inilah yang menjadi kerinduan kami diperantauan untuk berkomunikasi dengan pemerintah daerah. Tetapi ini tidak terjadi dan hari ini saya boleh berbangga karena ada komunikasi dengan pemerintah sekarang yang membuka diri dengan kami yang ada di luar untuk bisa ikut merayakan otonomi Lembata ke 23 di tahun 2022 ini” urai H.Sulaiman.

Masih menurut Haji Sulaiman bahwa sebetulnya ada sesuatu yang hilang dari sprit pejung otonomi. Rohnya makin hari makin hilang. Ada komunikasi yang tidak berjalan antara kami masyarakat diaspora Lembata kurang lebih 22 tahun ini dengan pemerintah daerah. Sebetulnya kami ingin mempersembahkan apa saja yang kami pikirkan yang tidak pernah direspon selama ini oleh pemerintah daerah ” ujar Politisi Partai Nasdem Ini. ***(SL/mst)