Mediasurya.com,Larantuka || Warga Masyarakat desa aransina, tanjung bunga Flores timur gelar acara toge Lowe sebagai tradisi adat ucapan syukur pada alam atas air bersih yang memberi manfaat bagi kehidupan masyarakat wilayah tanjung bunga Desa Aransina.
Tradisi, adat istiadat,kearifan lokal masih terjaga, melekat erat tentang hidup manusia yang berhubungan dengan Alam semesta dan Sang Pencipta. Dalam keyakinan adanya wujud tertinggi menyebutnya “Lera Wulan” representasi dari Tuhan, Sang Ilahi dan “Tana Ekan”, sebagai representasi dari yang Insani ( Bumi semesta dan Manusia)
Jelang Sinode Para Uskup Sedunia, Keuskupan Dioses Larantuka Gelar Sinode ke XVI Di Lewoleba Lembata
Lera Wulan= Matahari dan Bulan, diyakini sebagai Sang Pencipta yang memberi Sinar cahaya hidup bagi Tana Ekan (Bumi – Tanah) yang menumbuhkan kesuburan, kesejahteraan bagi manusia. Dan itu terjadi adanya hubungan saling ketergantungan antara manusia-Sang Pencipta-dan Alam semesta.
Hubungan itu terjadi dilakukan dalam satu kesatuan komunitas sosial, adat budaya dan tradisi melalui rangkaian proses ritual seremoni adat. Adat budaya, tradisi dan kearifan lokal dimaksud untuk mampu mengelola kodrat napsu individu yang melekat pada dirinya yakni terpenuhinya kecukupan akan makan minum, keturunan, kesejahteraan, kekayaan dll, rasa hormat,martabat, harga diri dll, melakukan sesuatu berdasarkan akal sehat.
Untuk itu komunitas adat desa aransina membentuk diri dalam wadah lembaga adat. Adanya struktur lembaga pemangku adat/tua adat,kepala suku,tuan tanah(tana puken). Dengan peran, tugas tanggungjawab masing-masing. Bekerja bersama,bergerak bersama.
Berhubungan dengan pelaksanaan Ritual Adat biasanya dilakukan di sumber air Dan desa yang di sebut “LOGE TOWE”, diwariskan turun temurun.Penentuan lokasi dekat dimana sumber air(mata air) . Penentuan lokasi dan ritual tidak dilakukan sembarangan,ada ritual tersendiri,dengan kekuatan magic, yang hanya dilakukan oleh seorang “marangan” (seseorang yang mempunyai kemampuan supra natural, mengucapkan mantra)
Tempat ritual di tata dengan tempat duduk pemujaan dari batu-batu pilihan, tersusun melingkar, mengelilingi batu “utama” dan sebatang pohon pilihan”sakral” magis.
Batu utama diyakini sebagai tempat berdiamnya leluhur-nenek moyang.
Batu-batu yang lain disekeliling batu utama sebagai tempat duduk tetua adat dan “marangan” (melantunkan rangkaian mantra) disaat pelaksanaan ritual LOGE TOWE
Batu-batu tersebut tidak boleh diduduki oleh orang biasa. Jika melawan maka akibatnya bisa fatal. Nyawa taruhannya.
Tempat sakral-magis. Disana tempat pemujaan kepada Lera wulan(wujud tertinggi)Sang pencipta, melalui perantaraan para leluhur (ina ama, nenek moyang). Tempat permohonan dan syukur.
Permohonan minta perlindungan, dijauhkan dari bala bencana, minta hujan dan panas yang cukup dll..
Ritual ini juga berhubungan dengan hidup bercocok tanam/bertani, maka siklus bertani dari membuka kebun/ladang, musim tanam, musim panen serta ritual lainnya .
Ketika masyarakat aransina sebelum mengambil atau menjadikan sumber air tersebut untuk di alirkan ke pemukiman warga ,dilakukan sebuah rangkaian ritual “LOGE TOWE , ritual LOGE TOWE ini,dilakukan ritual ini sebagaimana dalam tradisi seorang saudara laki mengenakan Pakaian kepada saudara yang akan Turun atau pergi ke suku lain ataupun Seperti ucapan Terimkasi sebagai balasan atas pemberian. (Am/mst)
I have read some just right stuff here. Certainly worth bookmarking for revisiting. I surprise how so much effort you put to create this sort of magnificent informative site.
Wow! This blog looks just like my old one! It’s on a totally different topic but it has pretty much the same page layout and design. Superb choice of colors!