Jum. Apr 26th, 2024

Mengenal Tradisi Tikam Turo Larantuka, Jelang Semana Santa

By media surya.com Apr 4, 2023

Mediasurya.com,Larantuka _ Tikam turo (semacam pagar yang nanti diikati lilin) sebuah tradisi unik umat katolik Larantuka Kabupaten Flores Timur menjelang prosesi Jumad agung, yang nantinya dimaksud untuk sulo kaki Tuan (menerangi perjalanan Tuhan Yesus).

Baca juga ; Pemda Flotim Buka Empat Posko Pendaftaran Peserta Prosesi Laut Tuan Meninu Di Larantuka

Di Forum RKPD 2024, Marsianus Jawa Penjabat Bupati Lembata Ajak OPD Fokus Pada Delapan Prioritas Pembangunan

Seluruh sisi kiri-kanan jalan jalur prosesi Jumat Agung di Larantuka, (Keuskupan Larantuka), Kabupaten Flores Timur sejak pagi (Selasa,4/4/2023) mulai dipasang turo. Turo tersebut dimaksudkan untuk diikat lilin yang akan dinyalakan selama prosesi berlangsung, yang dalam tradisi masyarakat Katolik Larantuka dikenal dengan istilah sulo kaki Tuan (menerangi perjalanan Tuhan Yesus).

Pemasangan turo-turo itu dilakukan secara serentak, mulai dari gerbang sebelah barat Katedral Larantuka menyusuri Jalan Don Lorenzo DVG ke barat hingga di Kelurahan Larantuka. Lalu belok ke selatan melalui Jalan Raja Manuk dan berbelok lagi ke timur dan menyusuri hingga kembali lagi ke Gereja Katedral Larantuka di Kelurahan Postoh.

Dalam tradisi masyarakat Katolik di Larantuka, toru-turo itu berserta lilin yang akan dipasang nanti pada Prosesi Jumat Agung, disiapkan oleh keluarga-keluarga yang memiliki ujud tertentu selama pekan suci. Dalam istilah setempat, mereka itu disebut Tuan Mardomu.

Proses pemasangan toru sendiri dilakukan secara bersama-sama dengan melibatkan seluruh masyarakat dikoordinir oleh Lurah dan Ketua Lingkungan setempat.

Pemasangan turo Selain menerangi jalur prosesi Jumat Agung, tuan mardomu juga akan bertanggung jawab untuk melaksanakan hal yang sama pada prosesi Corpus Christi (Tubuh dan Darah Kristus) pada sekitar bulan Juni mendatang.

Setelah Corpus Christy, tugas tuan mardomu akan diserahkan kepada tuan mardomu berikutnya, untuk tahun 2024. Proses penyerahan tugas dan tanggung jawab tersebut dilangsungkan dalam sebuah pertemuan yang dalam istilah Larantuka disebut dengan “sera punto dama”

By media surya.com

Ungkap Realita Sosial

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *