Jum. Apr 26th, 2024

Warga Puji Kerja dr Jimi Sunur DKK RSUD Lembata Usai Lakukan Sesar Terhadap Irna Idris

By media surya.com Mar 12, 2023

Mediasurya.com, Lembata_, Penantian bayi yang akan dilahirkan baik secara normal maupun operasi sesar merupakan sesuatu hal yang mendebarkan hati pasien maupun keluarga karena momen kebahagian akan datang menyelimuti seisi rumah dan keluarga.

Baca juga ; Penjabat Bupati Lembata Lepas 14 Atlet ikut Pekan Olahraga Pelajar Tingkat Propinsi NTT ke VI

Penjabat Bupati Lembata Sebut Empat (4) Fokus Pembangunan ASN di Lembata

Hal ini pun dialami warga desa mahal dua akibat letak bayi yang sungsang sehingga mesti diselamatkan melalui bedah oleh dokter Jimi Sunur dan kawan-kawan diruang operasi RSUD Lewoleba Lembata (10 Maret 2023)

Dikisahkan ayah pasien bahwa, Sekitar jam 10.30 wita, anak kami irna Wati idris, akan dioperasi sesar, karena letak bayinya sungsang (melintang tidak dijalur rahim). Sebab itu untuk melahirkan, anak cucu dan generasi penerus kami, rasa rasa, gelisah bercampur menjadi satu, semoga anak kami baik- baik saja, doa dan harapan kami haturkan. Dan sekitar 11.20 WITA ,cucu dan anak kami berhasil di selamatkan Tuhan lewat tangan para dokter yang melakukan operasi sesar Ungkapan Idris tola, warga masyarakat desa mahal 2, kecamatan omesuri kabupaten Lembata.

Saat ditemui media surya,di pendopo ruang operasi RSUD Lewoleba, Tola Idris mengatakan sebagai masyarakat tentunya secara pribadi sangat bersyukur karena, kesigapan para dokter disaat situasi genting yang bisa kami harapkan untuk menyelamatkan anak dan cucu kami.

Memang kadang dengan keterbatasan pemahaman, kami salah menilai semua keputusan dan langkah yang diambil para medis namun, kami baru sadar bahwa sejatinya para dokter dan tim medis sudah tentu lebih paham dan berupaya semaksimal mungkin dalam menyelamatkan nyawa para pasiennya seperti yang dialami keluarga kami hari ini.

Terimakasi kepada Dr.Jimi Sunur dan kk, yang telah berupaya secara baik hingga anak dan cucu kami bisa terselamatkan ungkap Tola Idris.

Sementara itu, toko muda Lembata Dedi Peuobung, selaku kerabat pasien saat di minta tanggapannya memberikan mengapresiasi kerja tuntas dan terukur serta kekompakan tim dokter yang menangani pasien sesuai SOP.

“Jujur saja selama ini selalu ada stigma negatif yang sering muncul ketika mendengarkan tentang RSUD namun, hari ini saya paham bahwa tidak semua persoalan ini hanya ditujukan ke para dokter dan tim medis saja.

Mesti ada evaluasi terhadap kesiapan obat- obatan, peralatan medis yang sesungguhnya dikarenakan oleh keterbatasan kemampuan keuangan daerah menjadi faktor utama kesulitan itu terjadi.

Baca juga ; Program Perpustakaan Nasional Transformasi Berbasis Inklusi Sasar Empat Desa Di Lembata

Banyak informasi yang kami dapat namun, setelah didalami ternyata pihak menajemen RSUD telah mengajukan tambahan anggaran untuk sejumlah kebutuhan yang dimaksud namun, daerah belum menjawab apa yang menjadi kebutuhan pihak RSUD. sayangnya banyak masyarakat tidak mengetahui kondisi ini.

Lanjut orang muda ini yang kami alami saat ini, adik saya Irnawati Idris, pada kehamilan 9 bulan namun tidak menunjukan tanda akan melahirkan maka dikatagorikan berstatus Pasien rujukan biasa. pada tanggal 05 Maret melakukan pemeriksaan saya sampaikan ke RSUD saja namun, ia meminta ke k 24 dikarnakan peralatan lebih lengkap dan memang itu harus kami bayar karena kemauan kami sendiri, untuk dapatkan hasilnya lebih lengkap.

Dengan peralatan yang lebih memadai kami merasa terbantu meski harus membayar ujar Dedi.

Baca juga ; Anda Perlu Tahu, Delapan (8) Manfaat Kumis Kucing Untuk Kesehatan

Akui Incinerator Rusak, Manajemen RSUD Lewoleba Amankan Limbah B3 Sesuai Aturan

Dokter spesialis tidak diperbolehkan berkerjasama dengan BPJS kesehatan sehingga klaim BPJS tidak berlaku pada dokter spesialis ,disitulah baru saya ketahui ternyata k 24 bukan milik dr.jimi sunur tetapi itu milik, korporasi k 24 yang tersebar di seluruh Indonesia. masyarakat terbantu dengan fasilitas milik swasta yang tersedia. sehingga informasi tentang mengarahkan pasien untuk berobat dan membelanjakan obat – obatan ke apotik.

Lembata juga hanya memiliki 4 dokter spesialis yang harus melayani seratus ribu jiwa , bahkan gaji, tunjangan dan fasilitas yang harusnya mereka terima, ternyata tidak mampu diberikan dan terbayarkan setiap bulan seperti yang kami kira, kami berharap agar rekan – rekan dokter tetap mengabdi untuk ribu ratu masyarakat lembata (ylp)

By media surya.com

Ungkap Realita Sosial

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *