Lewoleba,MediaSurya.com – Lurah Lewoleba Tengah kecamatan Nubatukan Kabupaten Lembata Fransiska Tuto., S.Sos membantah dengan tegas tudingan sebagian orang bahwa dirinya telah melakukan pungutan liar saat pembagian beras Bulog untuk keluarga kurang mampu di kota Baru kelurahan Lewoleba Tengah.
Lembata Jadi Pilot Project Riset Budi Daya Malapari
Amsy Making demikian ibu Lurah ini lasim disapa kepada media ini menjelaskan, tidak ada satupun dari pihak kelurahan yang melakukan pungutan pada beras yang dibagi.
Ini strategi kami pihak kelurahan bahwa, salah satu sumber pendapatan kami melalui iuran kebersihan, dan saat pembagian beras bulog itu diakhir triwulan ke empat sehingga kami manfaatkan juga, untuk pelunasan iuran kebersihan. Hal ini kami lakukan Karena, Petugas kami kesulitan saat melakukan penagihan dari rumah ke rumah. Karena masyarakat seringkali banyak alasan maka, strategi kami adalah saat pembagian beras Bulog ini kami wajibkan masyarakat penerima untuk melunasi kewajiban mereka untuk iuran kebersihan. Jadi tidak benar kalau kami minta bayar 20 ribu untuk setiap karung berang 10 kg seperti yang diinformasikan melalui medsos.
20ribu itu benar kita lakukan penarikan tapi bukan untuk bayar beras tapi untuk iuran kebersihan tegas making.
Sebelum saya lakukan penarikan iuran kebersihan ini pun saya sudah konsultasikan ke atasan saya yakni pak camat, juga ke pendamping kelurahan dan pegawai yang lakukan pembagian beras bahwa, ini cara kami pihak kelurahan menagih iuran kebersihan dari masyarakat.
Untuk diketahui sebelumnya media ini mendapat laporan warga bahwa telah dilakukan pungutan sebesar 20 ribu untuk setiap 10kg beras atau per satu karung.
Bahwa dalam surat yang dibagian kepada masyarakat penerima pada poin kedua dijelaskan bahwa tidak dilakukan. Pungutan apapun untuk penerima beras Bulog alias gratis.