Sen. Apr 29th, 2024

Potensi Malapari Bio Energi Baru Di Kabupaten Lembata Menjanjikan

By media surya.com Okt 3, 2023

Lewoleba,MediaSurya.Com – Potensi tanaman Malapari di Lembata cukup menjanjikan bahkan ada yang menyebutkan berkualitas premium. Terhadap hal ini, PT. Lembata Hira Sejahtera (Batara) dan Yayasan Anton Enga Tifaona berkolaborasi mendorong penelitian lebih lanjut sekaligus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Lembata melalui aktivitas pemasaran tanaman Porang.

Baca juga ; Pemda Berikan Dukungan Pada Riset Dan Rencana Budidaya Malapari Di Lembata

Penjabat Bupati Lembata Dukung Upaya Tingkatkan Minat Baca, Dinas Pendidikan Kerja Sama BPM Gelar Kegiatan Bertajuk Reading Camp

Melalui program, “Mama Papa, Menanam Malapari Panen Porang,” PT Batara memanfaatkan potensi lokal, sumberdaya alam yang ada untuk peningkatan ekonomi masyarakat setempat.

Pertanyaannya, mengapa Malapari dan mengapa harus di Lembata? Kerena menurut Alex, Malapari merupakan salah satu tanaman bio energi yang hasil risetnya menunjukkan potensinya cukup bagus. Dan dari data yang ada, tanaman Malapari di Lembata ini sudah ditemukan tumbuh hampir di seluruh pesisir pantai, sehingga layak untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

Sebagai informasi, Malapari (Pongamia pinnata (L.) Pierre) itu sendiri adalah salah satu bahan baku biodiesel yang paling potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak Malapari didominasi oleh asam lemak oleat dan linoleat yang merupakan asam lemak tidak jenuh yang berpotensi untuk biodiesel.

Berdasarkan nilai asam lemak (oleat dan linoleat) dan sifat fisiko kimia (berat jenis dan nilai kalor) minyak mentah Malapari telah memenuhi syarat untuk dijadikan bahan baku biodiesel.



Terhadap hal ini, komitmen kuat PT Batara bersama Yayasan Anton Enga Tifaona melakukan pengambilan sampel tanaman Malpari dan penelitian lebih lanjut, melibatkan lembaga riset Daemeter dan BRIN.

Kolaborasi antara perusahaan dan lembaga penelitian dalam melakukan pemetaan dan penelitian, baik dari aspek lahannya, kualitas tanahnya, kultur budayanya, aspek geografi ketinggiannya maupun budidaya tanaman Malpari ini diharapkan dapat memenuhi ekspektasi publik. Langkah ini juga sekaligus mendukung aksi perubahan iklim dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan ramah lingkungan.

CEO PT Batara, Alexander Bala Tifaona, bersama tim telah melakukan pembicara mendalam dengan Pemerintah Daerah mengenai riset berkelanjutan di Lembata dalam sebuah pertemuan dengan Sekda, Paskalis Ola Tapo Bali dan beberapa pejabat OPD terkait, di ruang rapat Bupati Lembata, pada Senin, 2 Oktober 2023.

Pertemuan ini bertujuan untuk melaporkan dan sekaligus menjelaskan program “Mama Papa, Menanam Malpari Panen Porang” yang telah disosialisasikan di aula kantor Camat Wulandoni pada 1 Oktober 2023. Dan untuk hal ini, Pemerintah Kabupaten Lembata merespon positif terhadap langkah-langkah yang telah diambil sekaligus berterimakasih atas inisiatif baik dari PT Batara dan Yayasan Anton Enga Tifaona.

Selanjutnya, pemerintah akan menunggu surat izin pengelolaan tanaman Malapari kurang lebih 4 ratusan pohon yang tersebar di pesisir pantai Lembata dan permohonan pemanfaatan lahan dari PT Batara.

Alex Tifaona mewakili Yayasan Anton Enga Tifaona dan PT Bathara, menyampaikan komitmennya yang kuat terhadap riset dan penelitian terkait tanaman Malpari di Lembata. Ia meyakini bahwa Malpari di Lembata memiliki kualitas yang sangat baik dan perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut melalui riset yang mendalam.

Menariknya, pandangan ini tidak hanya didasarkan pada pendapat pribadi Alex Tifaona. Para peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Biometer telah mengakui bahwa kualitas Malpari di Lembata memiliki potensi tidak kalah dengan di Australia.

Namun, untuk menghasilkan produk unggul dari tanaman Malpari ini, diperlukan riset yang berkelanjutan. Dan untuk mendapatkan kualitas unggul seperti di Australia butuh proses yang panjang hingga kurang lebih 20 tahun. Alex Tifaona dalam mimpi besarnya, berharap Lembata dapat menjadi pusat penelitian dan pengembangan tanaman Malpari.

Untuk mewujudkannya, ia menekankan pentingnya dukungan dan kerjasama dari semua pihak, terutama pemerintah daerah dan masyarakat. Pernyataan ini menyoroti potensi besar tanaman Malpari di Lembata dan bagaimana kolaborasi antara sektor swasta, pemerintah, dan penelitian dapat menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi pertanian lokal serta ekonomi daerah. (baoon)

By media surya.com

Ungkap Realita Sosial

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *