Lembata,MediaSurya.Com – Kasus kematian ibu hamil saat melahirkan dengan SC/sesar di kabupaten Lembata alami peningkatan beberapa waktu terakhir. Masyarakat terus berbicara, pasalnya berkembang informasi ibu hamil yang masuk RSUD untuk lahiran disarankan untuk SC/sesar.
Baca juga ; Anggaran 2.1 Miliar Bansos Kemensos Di Lembata Diduga Bermasalah. Siapa Bakal Ke Penjara?
Apel Kesadaran Di Lembata, Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Kobarkan Semangat Bela Negara, Pemda Teken Seruan Pemilu Damai
Beberapa pihak berspekulasi, apa mungkin SC merupakan cara intimidasi tenaga medis kepada masyarakat untuk membatasi angka kelahiran? Atau mungkin sesar merupakan upaya para medis mendapatkan pendapatan tambahan? Atau ini merupakan upaya RSUD untuk meningkatan PAD?
Sebuah artikel yang ditulis siloamhospital.com menjelaskan bahwa, Operasi caesar adalah alternatif metode persalinan yang dilakukan apabila kondisi ibu tidak memungkinkan untuk melahirkan bayi secara normal melalui vagina. Operasi caesar biasanya juga disarankan bagi ibu yang mengalami komplikasi kehamilan (siloamhospitals.com)
drg. Yosep Paun Direktur RSUD Lewoleba dikonfirmasi media ini (19/12/2023) menjawab secara tertulis menegaskan bahwa, tidak benar jika ada yang berpikir bahwa tindakan SC/sesar adalah cara RSUD mengintimidasi masyarakat untuk membatasi kelahiran.
Tindakan SC/sesar dilakukan atas indikasi medis tertentu oleh dokter penanggungjawab, dalam hal ini dokter obsgyn/dokter kandungan.
Dokter gigi ini mengatakan, alasan dilakukan SC adalah atas indikasi medis tertentu yang menjadi kewenangan dokter penanggungjawab. Diketahui bahwa RSUD sebagai fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut. Lebih banyak menerima rujukan pasien dengan penyulit dari fasilitas kesehatan tingkat pertama. Aturan dari bpjs persalinan normal sebisa mungkin dapat dilakukan difasilitasi kesehatan tingkat pertama.
Dokter muda ini pun secara tegas membatah informasi yang berkembang mengatakan bahwa, SC adalah cara medis mendapatkan tambahan penghasilan dan atau cara RSUD Lewoleba meningkatkan PAD.
“Tidak ada tujuan seperti yang dirumorkan. Seorang dokter bekerja dengan sumpah janji profesi yang mendasari kewenangan dan tindakan yang dilakukan. Tindakan SC hanya atas indikasi medis tertentu” tegas Yos Paun.
drg. Yosep Paun juga menegaskan bahwa sangat tidak benar jika ada yang mengatakan bahwa dirinya sebagai direktur melindungi teman sejawat dan tidak ada dokter atau pihak lain yang mengintimidasi dirinya.
“Saya bertindak sebagai direktur sesuai tugas dan fungsi sebagai seorang direktur. Hal-hal diluar RSUD Lewoleba, bukan.menjadi kewenangan dan tanggungjawab dirinya sebagai seorang direktur” tegas Paun.
Untuk diketahui hingga berita ini dipublikasikan pihak manajemen RSUD belum bisa memberikan data terkait jumlah pasien melahirkan secara normal dan sesar sepanjang tahun 2023 di RSUD.