Sab. Apr 27th, 2024

Ribuan Lahan Rusak, Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Lembata Minta Desa Ikut Aktif Dalam Ketahanan Pangan

By media surya.com Jan 28, 2024

Lembata,MediaSurya.Com – Pola Curah hujan dan kondisi alam yang berubah serta tidak menentu mengakibatkan ribuan Lahan pertanian warga Lembata di sembilan kecamatan rusak dan terancam gagal tanam.

Baca juga ; Dinas Nakertrans Lembata Mediasi Pertemuan Orang Tua Anak Yang, Di-duga Jadi Korban TPPO Dengan Penyalur, Wartawan NTT Expres Di Usir Dan Dilarang Meliput. Ada Apa?

PENGUKURAN TANAH DI RT. 028/RW. 010 KELURAHAN SELANDORO, AMA RAYA APRESIASI LANGKAH BERANI PETUGAS UKUR DARI KANTOR ATR/BPN KAB. LEMBATA.

“Untuk data sementara terdapat 1529 hektar lahan pertanian rusak” ujar kepala dinas pertanian dan ketahanan pangan Lembata Kanisius Tuaq.

Kepada media ini (26/1/2024) Kadis Pertanian Lembata menjelaskan, bahwa alam memang sulit kita prediksi namun untuk sementara kita sudah datakan berapa luas lahan pertanian yang rusak.

Untuk kecamatan Atadei terdapat 3,8 hektar yang rusak sementara Buyasuri ada 440 hektar, Ile Ape 41 Hektar, Ile Ape Timur 361 hektar, Lebafukan, 290,29 hektar, Nubatukan 92.8 hektar, Omesuri, 102,89 hektar dan wulandoni 196 hektar lahan pertanian yang rusak. Ini data sementara karena saat ini ada petani yang sedang tanam dan persiapan lahan.

Rusak ini di akibatkan oleh beberapa hal salah satunya curah hujan. Ketika hujan berhenti di oerengahn Desember 2023 lalu ada petani yang sudah tanam, sehingga banyak jagung yabgbtidak tumbuh, ada juga yang tumbuh tapi dimakan ulat.

“Sementara data sudah kami kumpulkan tinggal menarasikan ke pak Bupati untuk bagaimana ditindaklanjuti” ujar Bung Kanis.

Baca juga ; Lembata Dapat Opini Kualitas Sangat Rendah Standar Pelayanan Publik

Pemda Lembata Duduk Bersama FKUB, Bicara Soal Kasus Bunuh Diri Dan HIV AIDS Di Lembata

Ada beberapa alternatif misalnya beli bibit jagung untuk dibagikan ke petani atau bibit kacang hijau maupun persiapan beli beras antisipasi gagal panen.

Saya berharap pihak desa dengan anggaran ketahanan pangan 20% bisa ikut aktif membantu petani l. Kita saling koordinasi agar ketahanan pangan bisa terjaga.

Jika kemudian tidak ada anggaran maka petani kita minta swadaya tanam bibit jagung lokal atau kacang hijau.

Kondisi alam saat ini memang semua kita sulit prediksi namun saya berkeyakinan jika desa aktif memainkan peran ketahanan pangan dengan anggaran 20% yang mereka miliki maka semua bisa berjalan dengan baik

Untuk di dinas saat ini bibit sebanyak 37ribu ton telah habis dan kami sedang usulkan ke propinsi kembali sebanyak 12 ribu ton untuk 800hektar lahan yang tersebar di sembilan kecamatan tapi apakah masih bisa dapat atau tidak belum bisa dipastikan. Kalaupun dapat mungkin untuk.musim tanam tahun 2024 ini ujar bung Kanis.

Sementara itu beberapa petani di Lebatukan mengeluhkan bahwa tanaman jagung mereka di makan hama.

By media surya.com

Ungkap Realita Sosial

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *