Sab. Apr 27th, 2024

Politeknik Pertanian (Politani) Negeri Kupang, Gelar Final Agricultural Innovation Technology Competition (AITeV-5)

By media surya.com Okt 29, 2023

Kupang, MediaSurya Com – Utusan 29 Politeknik di Indonesia dan delegasi mahasiswa Instituto Politecnica The Betano (IPB) Timor Leste mengikuti final Kompetisi Inovasi Teknologi Bidang Pertanian atau Agricultural Innovation Technology Competition (AITeV-5) di Kampus Politeknik Pertanian (Politani) Negeri Kupang, 26-28 Oktobor 2023.

Baca juga ; Kuat Dugaan Pembangunan Sekolah Di Lembata, Gunakan Kayu Ilegal

Kejari Lembata, Salah Satu Dari Sembilan Pejabat Kejaksaan Wilayah Hukum NTT yang diLantik Hari Ini.

Program Badan Koordinasi Kemahasiswaan (BAKORMA) Lingkup Vokasi se-Indonesia, dibuka secara resmi oleh Dirjen Pendidikan Vokasi (Diksi) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Kiki Yuliati.

Hadir pada kesempatan itu Ketua BAKORMA Wahyu Kurnia Dewanto,S.Kom,MT, Direktur Politani Kupang Johanis A.Jeremias, S.Pt.M.Sc, para wakil direktur Politeknik se-Indonesia dan dosen pendamping serta lebih dari 200 orang mahasiswa politenik se-Indonesia dan ratusan mahaiswa Politani Kupang.

Kegiatan yang dikemas dengan nuansa budaya. Hal ini terlihat dari penampilan panitia lokal yang umumnya mengenakan busana daerah termasuk persembahan lagu-lagu daerah yang membuat acara tersebut semakin meriah dan semarak.

Dirjen Diksi Kiki Yuliati pun tampak anggun mengenakan sarung motif Sumba saat tampil membuka acara tersebut.

Dalam sambutannya, Kiki Yuliati mengatakan Pemerintah Indonesia sangat memahami keragaman sehingga mendorong semua Politeknik se Indonesia untuk mengembangkan teknologi dan inovasi pertanian guna mendukung kemandirian pangan, keragaman pangan nasional berbasis potensi daerah.



NTT misalnya memiliki kearifan dan ragam potensi pertanian yang bisa dikembangkan. Jika diberikan sentuhan teknologi maka produk-produk pertanian lokal bisa memberi manfaat lebih tidak saja untuk kepentingan konsumsi tetapi bernilai ekonomi

“Jangan berharap orang lain berpikir untuk kita tapi, diri kita sendiri harus bisa berinovaso mengelola potensi dan keunggulan lokal kita di NTT untuk kemaslahatan bersama” ujarnya.

Dirjen Vokasi (Diksi) tekankan bagaimana mengintegrasikan teknologi dalam pertanian tanpa mengabaikan. Kearifan lokal dengan begitu, tradisional tetap ada karena sentuhan teknologi untuk memberikan nilai lebih pada produk lokal kita dari sisi ekonomi, tegasnya.

Kiki lantas mencontohkan produk lokal jagung bose yang adalah kearifan lokal NTT yang bisa dijaga, hal mana melalui Politani Kupang bisa memberi sentuhan tekonologi dengan menghadirkan jagung bose ekstrak sehingga lebih disukai oleh pengunanya karena gurih dan praktis menyiapkannya.

Jadi sejatinya tugas pemerintah melalui pendidikan vokasi adalah mempertahankan yang tradisi, dengan sentuhan inovasi teknologi. Tujuanya kita bisa mandiri pangan dengan memanfaatkan potensi daerah masing-masing memanfaatkan tekonologi.



Dipaparkan bahwa dalam Kompetisi Inovasi Teknologi Bidang Pertanian atau Agricultural Innovation Technology Competition (AITeV-5) di Kupang, pihaknya menghadirkan juga kalangan dunia usaha dan dunia industry sebagai juri Lomba. Tujuannya agar mereka bisa melihat teknologi vokasional yang dihasilkan oleh para mahasiswa apakah layak atau visible secara bisnis.

Baca juga ; Dalam Waktu Tiga Hari, Pemda Lembata Dan LAN RI Lahirkan 82 Inovasi Daerah

Melalui event ini para peserta lomba bukan hanya memenuhi rasa ingin tahun dan coba-coba tetapi inovasi teknologi yang ditampilkan bisa diterapkan dalam skala besar dan menguntungkan secara ekonomi yang pada akhirnya bermuara pada upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat termasuk didalamnya terlahir wirausahawan-wirausahawan muda lulusan kampus pertanian dan vokasional dari semua politeknik.

Tujuan lain dari event ini adalah merawat keberagaman dan merajut persatuan nasional. Bagaimana para mahasiswa Politeknik dari seluruh Indonesia dapat bertemu, berkompetisi secara sehat, bertukar pengalaman dan inovasi, memupuk persaudaraan serta saling menguatkan sebagai sesama anak bangsa dalam konteks teknologi dan vokasional.

“Merajut persaudaraan, generasi muda mahasiswa ini bisa mengenal saudaranya di Kupang, di Jember, di Palembang, di Pangkep dan lain sebagainya. Ini memang perlu didesain untuk persatuan nasioanal dan merawat keberagamaan potensi daerah dan SDM dari sisi yang lain,” katanya

Mahasiswa Indonesia juga harus terbiasa dengan perbedaan serta menjadikan perbedaan itu sebagai kekautan bersama membangun bangsa. Mereka juga harus terbiasa dengan konflik, persoalan dan bisa menyelesaikan segala sesuatunya dengan kepala dingin dan hati yang tenang. Bahwa perbedaan itu indah dan menyenangkan.

Ketua BAKORMA Wahyu Kurnia Dewanto,S.Kom,MT, pada kesempatan tersebut mengatakan ini kegiatan strategis bagi mahasiswa dalam konteks pengembangan kemampuan akademik, keahlian berpikir, keahlian manajemen dan komunikasi selaras kurikulum merdeka belajar dan kampus merdeka (MBKM).

Melalui dua kriteria kompetisi yang diperlombakan yakni kompetisi inovasi teknologi bidang pertanian dipandang strategis untuk mengatasi tantangan bidang pertanian dan pangan selaras era revolusi teknologi 4.0, selain kontes vokasi bidang pertanian.

Direktur Politeknik Pertanian (Politani) Negeri Kupang Johanis A.Jeremias, S.Pt.M.Sc pada kesempatan itu menyampaikan terima kasih atas kepercayaan nasional kepada Politani Kupang sebagai tuan rumah kegiatan final Kompetisi Inovasi Teknologi Bidang Pertanian atau Agricultural Innovation Technology Competition (AITeV-5).

Baginya, AITeV-5 adalah ajang bagi para mahasiswa berunjuk karya, inovasi dan kreativitas mengembangkan potensi diri baik dari softskill maupun hard skill, kompetensi diri dan jiwa kompetisi yang sehat.

Kegiatan ini juga merupakan jembatan mengimplementasikan ide dan gagasan adaptif berwawasan lingkungan untuk menjawab tantangan sector pertanian pasca pandemic covid-19 dan teknologi berbasis 4.0.

Johanis berharap event itu bisa menampilkan banyak inovasi teknologi pertanian guna mendukung kemandirian pangan, keragaman pangan nasional berbasis potensi daerah terutama bagi NTT sebagai daerah dengan ragam kearifan lokal dan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara optimal.

Terimakasih Dirjen Diksi yang sudah mempercayakan Politani Kupang sebagai tuan rumah, juga terima kasih untuk Ibu Dirjen yang berkenan hadir dan bersama semua delegasi Politeknik se-indonesia menyaksikan dan meramaikan ajang kompetisi inovasi teknologi pertanian di Kupang,NTT.

Menurut Johanis, ajang itu bisa menjadi media memperkenalkan banyak Inovasi teknologi baru untuk kemajuan bersama termasuk bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur.

Sementara Ketua Panitia Kompetisi Inovasi Teknologi Bidang Pertanian atau Agricultural Innovation Technology Competition (AITeV-5) Dr. Laurensius Lehar,S.P, MP mengatakan ada 14 mata lomba yang diperebutkan dalam final kompetisi ini baik untuk kategori lomba inovasi teknologi maupun lomba/kontes vokasi pertanian.

Adapun ketigabelas mata lomba tersebut yakni Inovasi teknologi pertanian, Formulasi pakan ikan, Formulasi pakan ternak, Desain alat dan mesin pertanian menggunakan AutoCAD, Okulasi tanaman Serta Penyuluhan pertanian.

Ada juga mata lomba Teknis karkas ayam, Fillet ikan, Sortasi biji kopi, Pengambilan sample darah ayam, Pembuatan bakso ikan, Paking benih ikan serta Survei dan pemetaan.

Para peserta final kegiatan Inovasi Teknologi Pertanian tahun 2023 adalah perorangan maupun tim mahasiswa dari institut atau perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia dengan total 197 orang dari kurang lebih 560 orang yang mendaftar dan telah tereliminasi dibabak penyisihan.

kegiatan tersebut diisi dengan expo produk-produk olahan pertanian dan ekonomi kreatif . Puluhan stand nampak memamerkan aneka produk pertanian unggulan Nusa Tenggara Timur dan ekraf yang dipajang di pelataran kampus Politani Kupang.

By media surya.com

Ungkap Realita Sosial

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *