Lembata,MediaSurya.Com – Kemensos RI Kembali kucurkan anggaran sebesar 2.1 miliar guna membantu warga Ile ape kabupaten Lembata, Korban Seroja beberapa waktu lalu untuk keperluan barang hunian seperti kasur, mesin cuci, freezer dan lain-lain.
Baca juga ; Kejati NTT Lakukan Kunjung Kerja Ke Lembata, Siapa Bakal Di Bui?
KPU Dan Bawaslu Lembata DiKritik Karena Diduga Menutupi Informasi Publik
Markus Labi menjelaskan dalam petunjuk teknis bansos, pihaknya diminta untuk merekrut pendamping. Menunjukan pihak ketiga adalah kebijakan untuk mempercepat proses bantuan karena, uang dikirim ke rekening warga masing masing masih diblokir oleh pihak Kemensos melalui Bank Mandiri
Markus Labi menegaskan, kalau ada broker bansos, nasibnya akan ditentukan oleh hukum alam. Hal ini disampaikan Usai rapat bersama yang dipimpin Asisten I setda Lembata, Irenius Suciadi dan pihak terkait membahas persoalan ini.
“Pihak ketiga ini bekerja tanpa ada surat perintah atau kontrak kerja” ujar Markus Waleng.
Sementara Camat Ile Ape, Lorens Manuk dan Ile Ape Timur, Niko Watun mengaku kecewa karena tidak dilibatkan sejak awal saat sosialisasi program ini.
pihak dinsos Lembata, terkesan menutup nutupi persoalan ini. Kedua camat hanya dilibatkan saat ada masalah. Harusnya mereka meminta data assesmen awal agar dapat mengurai persoalan ini bersama kepala desa dan masyarakat .
Salah satu UMKM yang survei pendamping bansos kemensos dn telah dinyatakan lulus verifikasi juga ditegaskan oleh pendamping bahwa siapkan barang-barang yang dibutuhkan.
Mey Dasion pemilik UMKM Yosefa ungkapkan, betapa dirinya kecewa karena setalah dinyatakan lulus verifikasi dan dimintai untuk siapkan kebutuhan masyarakat, tidak ada satupun barang yang dibeli dari UMKM tersebut. Padahal kios yosefa telah membelanjakan barang senilai ratusan juta sesuai permintaan pendamping.
“Kami rugi memang tapi, apalah daya kami ini hanya UMKM kecil. Kami mau mengadu ke mana? Karena itu, meskipun rugi kami, pasrah saja. Semoga ada solusi buat kami, ujar Mey penuh harap.